Hari Pendidikan Nasional 2016


Setiap pekan, saya punya jadwal untuk cek kapal ikan yang kami rubah menjadi kapal pendidikan. Ya, kapal berukuran 19 meter ini akan menjadi ruang belajar bagi siapa yang ingin tahu tentang laut, keanekargamannya, kehidupan nelayan, tempat tujuan wisata hingga masalah yang selalu ada yaitu sampah.

Walaupun belum jadi, dek kapal menjadi ruang favorit kami untuk ngobrol dan berdiskusi. Tidak hanya itu, dek kapal ini juga kita manfaatkan untuk belajar dan bermain dengan anak-anak yang tinggal disekitar tempat kami memperbaiki kapal yang selalu datang untuk berkegiatan bersama volunteer kami. Hari ini kami belajar tentang menjaga ekosistem pesisir dan apa konsekuensinya apabila kita merusak padang lamun, hutan mangrove atau terumbu karang. 

Selain di dek kapal, Pak Amin, orang yang menjaga kapal kami, membangun semacam pondok kecil yang kayunya berasal dari bongkaran kapal ikan. Walaupun ukurannya kecil, tempat ini sama menyenangkan dengan dek kapal karena bernaung dibawah pohon-pohon mangrove yang berdiri tegak dan siap melindungi kami dari angin kencang. Tidak hanya itu, akar-akar pohon mangrove yang kekar siap memangku anak-anak untuk belajar atau bercanda. 

Setiap tahun saat Hari Pendidikan Nasional biasanya dihiasi pemberitaan wajah-wajah sekolah yang hanya berlantai tanah, berdinding kayu dan atap rumbia dengan pesan pemerintah harus peduli untuk segera membangunkan sekolah yang layak untuk belajar. 

Layak belajar menurut siapa? Standar siapa? 

Buktinya anak-anak tetap menikmati proses belajar walaupun hanya dipangku akar-akar pohon mangrove. Anak-anak tetap kreatif walaupun hanya duduk beralaskan tikar. Jadi, berhentilah berpikir bahwa bangunan fisik yang bagus akan menjamin anak-anak memiliki kualitas keilmuan yang bagus pula. Alam semesta adalah tempat belajar tanpa sekat yang Allah ciptakan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2016  









Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Kebiasaan baru

UAN