Bumi Langit selalu diasosiasikan dengan permakultur, pertanian organik, warung Bumi, Obama, mie lethek dan tentu sang pemilik, Pak Iskandar Waworuntu. Buat saya, permakultur adalah kata yang membawa saya mengenal Bumi Langit Institute. Berawal ketika Michele, seorang volunteer dari Australia yang senang ikut kegiatan saya di kebun, bercerita tentang konsep permakultur yang diinsiasi oleh Bill Mollison. Ah ternyata kebun saya sudah mirip2 sedikit dengan konsep permakultur. Saya menerapkan tumpang sari, menggunakan mulsa sekam untuk menjaga kelembaban tanah, menggunakan kompos dari kotoran ternak sampai membuat banana circle. Tapi konsep itu tidak saya terapkan dengan benar ditambah tidak konsistennya saya berkebun. Kesibukan kerja membuat saya jarang ke kebun yang jaraknya hanya 15 menit dari rumah dan penjaga kebun selalu membuat kejutan setiap kali saya punya kesempatan ke kebun. Satu petak hanya diisi satu jenis tanaman, sorghum, jagung dan tebu tersebar nggak jelas, tanah tida...
Comments
wah bakal jarang bisa berjemur matahari kalau di UK, tp nanti Idris bisa main snow dan main hujan hehe ..
btw, ulasannya aku cuma copy sana-sini Bu via Google, jd yg mantap mah Google-nya ..haha..
eh masih susah ya comment di tempatku? byk yg email, katanya tdk bisa. Gak tau kenapa yaa..nanti deh minta di cek sama tehnisinya, sebagai daku cuma user doang *wink
baru terbersit niat pengan ke Lombok lagi setelah lihat foto-foto asyik di blog-nya ini... eh... malah my bos "membelokkan" my travel plan ku yang tadinya harus ke Central Java malah jadi ke Lombok .... :-). Insya Allah kalau jadi pekan depan, lagi ada di Lombok kah bu??....
but images describe thousands of word :)