SIM
Sebagai pengendara motor yang baik, tentu saya punya SIM C. Tapi saya juga punya SIM A walaupun saya bukan pengendara mobil yang baik...hmm, malah bisa dikatakan buruk mungkin. Lha wong cuma spesialis dijalan2 lurus dan sepi saja...hehehe.
Semua orang juga tahu kalau untuk mendapatkan SIM di Indonesia tergolong mudah bahkan terlalu mudah. Saya cukup mengeluarkan 3 lembar uang 50ribuan untuk mendapatkan SIM A. Kebetulan dapatnya secara kolektif jadi mungkin murah juga kali ya.
Di New Zealand, wah jangan mengharap terlalu banyak untuk dapat SIM dengan mudah. Buat saya malah terlalu ribet. Untuk yang sudah bisa mengendarai mobil sih gampang. Tinggal ujian teori dan praktek dalam satu hari, kalau dinyatakan lulus, SIM sudah ada ditangan. Tapi kalau tidak bisa mengendarai mobil seperti saya? Panjaaang prosesnya. Saya harus tes kesehatan dulu kemudian ujian teori dan kalau lulus dapat Learner Licence , namanya. Setelah itu harus melewati proses 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan Restricted Licence dengan lama proses yang sama baru bisa dapat Full Licence. Setiap tahapan ada batasan2nya. Seperti Learner Licence harus didampingi orang ketika mengendarai mobil dan mengendarai mobil dalam waktu2 tertentu.
Temen saya berniat untuk mendapatkan SIM New Zealand. Tapi saya pikir buat apa. Lha wong dia dalam waktu yang tidak lama akan menyelesaikan studinya. Nanggung amat, judulnya. Tapi dia tetap nekat. Yang penting punya SIM New Zealand, titik! Toh mungkin kalau sudah pulang kenegaranya sana mau Learner kek, Restricted kek ataupun Full kek...polisinya terima saja.
Lain lagi temen saya. Dia punya SIM A dan hingga SIMnya itu kadaluarsa, dia belum juga menggantikannya dengan SIM New Zealand. Sibuk, katanya. Alhasil setiap mengendarai mobil, dia selalu panik kalau lihat mobil polisi...hehehe.
Kalau Abi? Mumpung SIM dari Indonesia bisa dipakai dalam jangka waktu satu tahun...yah dia pikir nanti2 aja deh. Ketika si Abi habis kerja, kebetulan ada patroli polisi yang menghentikan mobilnya. Seperti biasa, ditanya SIMnya dong. Ketika mencoba mencari didompet, lho SIM A-nya entah kemana. Gimana nggak panik. Tidak bawa SIM berarti 250 dollar melayang. Tapi kebetulan yang ada SIM C. Dengan perasaan masih tidak karuan, akhirnya disodorkanlah SIM C itu ke polisi sambil menerangkan bahwa ini SIM dari Indonesia. Sambil mengangguk2, si polisi berterima kasih dan pergi. Duuuh...seandainya si polisi tau aja itu SIM buat motor...hehehe
Semua orang juga tahu kalau untuk mendapatkan SIM di Indonesia tergolong mudah bahkan terlalu mudah. Saya cukup mengeluarkan 3 lembar uang 50ribuan untuk mendapatkan SIM A. Kebetulan dapatnya secara kolektif jadi mungkin murah juga kali ya.
Di New Zealand, wah jangan mengharap terlalu banyak untuk dapat SIM dengan mudah. Buat saya malah terlalu ribet. Untuk yang sudah bisa mengendarai mobil sih gampang. Tinggal ujian teori dan praktek dalam satu hari, kalau dinyatakan lulus, SIM sudah ada ditangan. Tapi kalau tidak bisa mengendarai mobil seperti saya? Panjaaang prosesnya. Saya harus tes kesehatan dulu kemudian ujian teori dan kalau lulus dapat Learner Licence , namanya. Setelah itu harus melewati proses 3 hingga 6 bulan untuk mendapatkan Restricted Licence dengan lama proses yang sama baru bisa dapat Full Licence. Setiap tahapan ada batasan2nya. Seperti Learner Licence harus didampingi orang ketika mengendarai mobil dan mengendarai mobil dalam waktu2 tertentu.
Temen saya berniat untuk mendapatkan SIM New Zealand. Tapi saya pikir buat apa. Lha wong dia dalam waktu yang tidak lama akan menyelesaikan studinya. Nanggung amat, judulnya. Tapi dia tetap nekat. Yang penting punya SIM New Zealand, titik! Toh mungkin kalau sudah pulang kenegaranya sana mau Learner kek, Restricted kek ataupun Full kek...polisinya terima saja.
Lain lagi temen saya. Dia punya SIM A dan hingga SIMnya itu kadaluarsa, dia belum juga menggantikannya dengan SIM New Zealand. Sibuk, katanya. Alhasil setiap mengendarai mobil, dia selalu panik kalau lihat mobil polisi...hehehe.
Kalau Abi? Mumpung SIM dari Indonesia bisa dipakai dalam jangka waktu satu tahun...yah dia pikir nanti2 aja deh. Ketika si Abi habis kerja, kebetulan ada patroli polisi yang menghentikan mobilnya. Seperti biasa, ditanya SIMnya dong. Ketika mencoba mencari didompet, lho SIM A-nya entah kemana. Gimana nggak panik. Tidak bawa SIM berarti 250 dollar melayang. Tapi kebetulan yang ada SIM C. Dengan perasaan masih tidak karuan, akhirnya disodorkanlah SIM C itu ke polisi sambil menerangkan bahwa ini SIM dari Indonesia. Sambil mengangguk2, si polisi berterima kasih dan pergi. Duuuh...seandainya si polisi tau aja itu SIM buat motor...hehehe
Comments
Kalo di sini, kalo petugas ngga ngerti bhsnya, langsung ditolak deh :D
--durin--
doel
Tenang, Han. Kalo ke sini tak suguhin sampe kenyaaang...
HUahahahahaha...
Dasar!
Bunda SHafiya
http://keluargazulkarnain.blogspot.com
++Retno
di nz sim dari negara lain ga perlu di translate ya han ?
*ika*
slm kenal :-)
apalagi baca comment-nya BundaZhafiya, ..." C stands for CAR", hahhahahha
Indonesia kaleee ya...
*Nisa
de jadi inget sama SIM A yang ada di dompet skarang ini. Tadi abis baca posting ini tak buka....ealah expired April 2004 hiks
skrg udah april 2007 ajah
ampyunnnn
makasih mbak jadi di ingetin
apa kabar mbakku?lama ya aku ndak nongol, maklum baru turun gunung nih hehehe...*alesaaaan*
untung itu polisi mudah percaya ya ... dan yang terpenting, belum pernah tinggal di Surabaya seperti cerita seorang bapak di kedubes Amerika itu ya ... heheh, bisa gawat ... untunglah, 250 dollar bisa dihemat ...
Baek aja ya?
Cerita-ceritanya ama foto-fotonya menarik nih.
Oh ya, sekalian info, blognya papa sudah aku kudeta jadi milik aku. Abis kelamaan gak diupdate sih.
Nanti mampir ya ke amboina.blogspot.com.
salam ^-^
tiara
susah bener deh
musti 3 hari bolak balik ke kantor polisi
musti tes ini itu
(versi ga nyogok)
hehehe ^_^V
aku emailkan segera ya alamatku,
sorry baru beredar lg di dunia maya :(
Oya mbak..aku mau pamitan nih..insha ALlag tanggal 9 Mei ini aku udah ada di Waingapu. Menjalani masa bakti dr spesialis.
Wah...sumba emang eksotik ya mbak...Tapi nggak cuma sumba aja kayaknya..NTT is the best..Percuma dulu whale watching dan feeding dolphine di Queensland..:-( Dibandingin ama whale hunter ama lihat dolphine di ALor...Queensland jadi seujung kuku deh..
Ah..Indonesia emang Indah...:)
Oya mbak..baca komennya mbak Ninink...ajarin juga dong jadi PR NZ :) Sekalian aku minta alamat mbak Hani di NZ dong...:) Japri ke dr_rosalina@yahoo.com yaa
*fmayaa tea,lagi ga login neh
Cerita SIM-ini jadi ngingetin aku utk cek kapan si SIM ini kadaluarsa dan KTP serta kartu2/surat2 terbitan di kampung lainya.
2 minggu lagi liburan dulu ah!, janjian/kencan sama si idung pesek, ketemuan di Dubai..
C stands for Car! hehehehe!
Ummi apa kabar?