Seorang anak tetangga sedang mengikuti UAN tingkat SMP Saya: "Kiko, gimana ujiannya Kakak Maya?" Kiko: "Baik tante, besok hari terakhir" Saya: Apa kata Kakak Maya...ujiannya susah nggak? Kiko: "Nggak tuh, khan dia dapat bocoran. Dapat semua kunci jawaban. Jawabannya bener semua lho tante." Saya: "Ha?! Emang dia dapet darimana?" Kiko: "Temennya. Semua temen2nya tau kok. Ada yang dapet lembar jawaban. Ada yang dapet sms." Saya: "Gurunya tau nggak kira2" Kiko: "Nggak tuh" Dan sayapun hanya bisa mengelus dada sambil bertanya...Mau dibawa kemanakah UAN?
Saya bukanlah termasuk orang yang gemar pijat. Tidak seperti ibu mertua atau tetangga2 saya yang secara rutin memanggil tukang pijat langganannya. Pijat buat saya hanya sebatas iseng alias kalau badan lagi pegal2 itupun tidak setiap pegal2 saya memanggil tukang pijat. Biasanya ketika ke rumah ibu mertua dan ada tukang pijat langganannya, saya ditawarin untuk dipijat juga. Atau kalau lagi habis denger cerita dari tetangga yang habis dipijat oleh tukang pijat langganannya, sayapun ingin dipijat juga. Tetangga2 saya punya langganan tukang pijat dari kampung tetangga. Bisa dikatakan tukang pijat ini langganan satu kompleks. Sayapun beberapa kali dipijat olehnya. Itupun tidak selalu saya yang memanggil, kadang2 si tukang pijat datang sendiri dan menawarkan diri. Mungkin tips saya gede kali ya makanya si tukang pijat demen ke rumah saya...hahaha. Lha khan tidak enak mau ditolak. Selama dipijat biasanya si tukang pijat ini suka bercerita. Cerita gossip dari A sampai Z lengkap diceritakan sel...
Bumi Langit selalu diasosiasikan dengan permakultur, pertanian organik, warung Bumi, Obama, mie lethek dan tentu sang pemilik, Pak Iskandar Waworuntu. Buat saya, permakultur adalah kata yang membawa saya mengenal Bumi Langit Institute. Berawal ketika Michele, seorang volunteer dari Australia yang senang ikut kegiatan saya di kebun, bercerita tentang konsep permakultur yang diinsiasi oleh Bill Mollison. Ah ternyata kebun saya sudah mirip2 sedikit dengan konsep permakultur. Saya menerapkan tumpang sari, menggunakan mulsa sekam untuk menjaga kelembaban tanah, menggunakan kompos dari kotoran ternak sampai membuat banana circle. Tapi konsep itu tidak saya terapkan dengan benar ditambah tidak konsistennya saya berkebun. Kesibukan kerja membuat saya jarang ke kebun yang jaraknya hanya 15 menit dari rumah dan penjaga kebun selalu membuat kejutan setiap kali saya punya kesempatan ke kebun. Satu petak hanya diisi satu jenis tanaman, sorghum, jagung dan tebu tersebar nggak jelas, tanah tida...
Comments