Saya penggemar minuman manis yang satu ini. Sejak kecil malah. Saya ingat ketika libur sekolah mengunjungi si Mbah di Kebumen, saya dan sepupu2 saya punya ritual menunggu penjual es dawet, nama yang lebih dikenal di tanah Jawa. Karena bapak dan saya adalah penggemar cendol, ibupun belajar membuat cendol. Saya senang saat menyaring dan melihat buliran2 berwarna hijau jatuh dibaskom berisi air. Tapi karena kesibukan ibu, sepertinya kami lebih sering membeli deh...hehehe Kalo di Bandung, siapa sih yang nggak kenal cendol Elizabeth, yang jadi langganan saya selama lebih kurang setahun ketika tinggal di Bandung. Dan ketika tinggal di Selandia Baru, saya juga sering beli walaupun tidak dikategorikan sebagai langganan. Cendolnya ini versi Vietnam dan yang jelas jauhlah ama cendol Indonesia. Tapi ya daripada nggak ada, untuk mengobati kangen dengan cendol, dibeli juga sih...hehehe. Kalau di Lombok, saya punya dong langganan. Ini khas Sasak karena selain cendol, ketan hitam dan potongan ubi kay...