Hawaii...lagi

Pelangi



Di Honolulu mudah sekali melihat pelangi setelah hujan atau gerimis sekalipun. Kartu pos, gantungan kunci atau barang2 yang merupakan souvenir hingga plat nomor mobilpun menampilkan pelangi sebagai hal yang identik dengan Hawaii.

Hibiscus





Saya suka sekali dengan hibiscus atau kembang sepatu. Kembang sepatu termasuk yang tidak rewel dalama hal perawatan. Di lombok, saya punya koleksi lebih dari 10 jenis. Sayapun punya beberapa buku tentang tanaman ini. Dulu pernah membayangkan pergi ke Hawaii dan membeli bibit kembang sepatu. Sekarang saya benar2 pergi ke Hawaii tapi pada akhirnya saya mengurungkan niat untuk menambah koleksi kembang sepatu saya. Maklumlah saya tidak mau dibuat repot ketika melewati custom diairport Auckland. Ah! sayang...

Binatang eksotis



Penyu merupakan binatang eksotis yang sangat dilindungi di Hawaii. Masyarakatpun punya kesadaran tinggi menjaga binatang yang termasuk purba ini. Anak2pun saya hadiahkan boneka penyu yang banyak dijadikan souvenir.

Pernah dengar wolphin? Wolphin merupakan perkawinan silang antara paus dan lumba-lumba. Unik ya ;) Secara genetis, si wolphin secara seimbang alias 50% dari paus dan 50% dari lumba-lumba diwariskan kedua orangtuanya . Wolphin ini bisa ditemukan di Sea Life Park.

Humpback whale merupakan salah satu binatang eksotis yang juga jadi maskot Hawaii. Sayang paket untuk melihat paus ini termasuk mahal buat saya.

Waikiki Beach





Kalau ke Honolulu, rasanya tidak lengkap kalau tidak ke Waikiki Beach. Sama halnya seperti kalau ke Bali yang identik dengan Kuta atau Lombok yang identik dengan Senggigi. Waikiki hampir mirip dengan Kuta terutama ramainya. Hanya Waikiki lebih bersih dan teratur...itu saja.

Belanja





Siapa sih yang tidak suka belanja. Simpanan dollar sayapun yang bisa dikatakan pas2an, saya atur sehingga bisa memuaskan keinginan saya belanja. Saya tidak belanja macam2, hanya buku2 dan souvenir yang bisa saya hadiahkan untuk teman2 saya.

Saya senang berlama2 ditoko2 souvenir dan toko buku. Ketika sehabis konferensi, kebanyakan peserta melepaskan penat disebuah bar di pusat perbelanjaan yang katanya terbesar didunia alias Ala Moana Shopping Centre, saya cukup melepas penat dan ternyata dibuat mabuk dengan buku2 di Barnes&Noble dipusat perbelanjaan yang sama.

Saya lebih memilih trolley dari Ala Moana ke Waikiki Beach ataupun sebaliknya. Menikmati udara Honolulu yang mirip dengan daerah di Indonesia, maksudnya kaya' Lombok gitu yang masih jauh dari kata tercemar ;)

The Freshest fish





Salah satu bagian acara konferensi adalah mengunjungi pelabuhan perikanan. Melihat kegiatan kapal2 penangkap ikan serta lelang ikan. Bangunan yang seperti kontainer itu merupakan mesin pembuat es batu yang digunakan oleh para nelayan untuk mengawetkan ikan karena mereka berlayar paling cepat adalah 4 hari. Jadi ingat di Indonesia yang pernah hangat dengan isu formalin untuk mengawetkan ikan.

Lelang ikan diadakan jam 6 pagi. Semua melalui prosedur ketat dan mereka menjamin kualitas ikan yang dilelang. Luar biasa!

Karena mereka berani mengklaim sebagai penyedia ikan tersegar, sayapun memberanikan diri untuk memakan beberapa potong sashimi ketika acara makan malam dipelabuhan.

Makan





Ketika tahu akan ke Hawaii, saya sudah berniat menanyakan keasosiasi muslim Hawaii mengenai makanan halal. Tapi karena sebelum berangkat saya harus menyelesaikan beberapa tugas kampus, akhirnya niat itu terlupakan.

Ternyata susah menemukan makanan halal di Honolulu. Untuk sarapan dan makan siang tidak masalah karena pihak panitia konferensi menyediakan makanan vegatarian. Tapi untuk makan malam saya harus mikir sendiri. Pilihan jatuh pada kimchi yang mudah didapatkan disupermarket atau nasi berbungkus nori yang mudah didapat kios2 makanan Jepang.

Yang unik ketika morning tea atau afternoon tea selama acara konferensi, panitia menyediakan kacang rebus sebagai camilan serta es krim Haagen-Dazs :)