Hari Pendidikan Nasional

Gili Tapan adalah sebuah pulau didalam gugusan pulau-pulau kecil di Teluk Saleh, Sumbawa. Pulau dengan jumlah penduduk yang tidak banyak ini memiliki potensi alam yang luar biasa. Dan saya tidak berlebihan karena itu juga diakui oleh Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional). 

Foto diatas saya ambil dari sebuah sekolah dasar satu-satunya di Gili Tapan. Total murid kelas 1 hingga 6   tidak lebih dari 20 anak kalau tidak salah. Guru yang mengajar ada 3 dan selalu silih berganti karena alasan klasik...tidak betah tinggal di wilayah terpencil. Walaupun guru yang mengajar di wilayah terpencil mendapat tunjangan, tapi itu tidak cukup menjamin guru bisa betah. Jadi kegiatan belajar mengajar bisa dikatakan suka-suka :-)

Prihatin...tentu saja. Bagaimana generasi ini bisa memanfaatkan dan menjaga sumberdaya alam yang luar biasa ini dengan ilmu suka-suka. Tapi sudahlah. Mari kita bercerita suka-suka tentang hal-hal yang membuat kita mensyukuri setiap nikmat yang ada tanpa harus membuat kening berkerut.
Anak-anak sekolah dasar ini luar biasa. Walaupun tinggal di wilayah terpencil, tapi mereka sangat ramah dengan orang baru. Tidak susah buat saya melakukan pendekatan. Waktu pertama kali datang, saya penasaran seperti apa pengetahuan lingkungan yang mereka miliki. Maka saya coba bertanya agar mereka mau bercerita. Cerita suka-suka tentang kehidupan pulau, lingkungan dimana anak-anak tinggal. Cerita tanpa hapalan teks karena terbangun dari pengalaman sehari-hari. Sayang cerita mereka tidak sepenuhnya saya mengerti karena mereka menggunakan bahasa lokal tapi setidaknya saya menangkap mereka punya cukup pengetahuan yang baik walaupun cerita-cerita mereka seperti kepingan puzzle yang perlu disusun. Kenapa begitu, karena ketika saya tanya tentang keterkaitannya, mereka tidak bisa menjelaskannya.

Saya buat kegiatan yang menarik untuk mereka. Mencoba menyusun kepingan-kepingan pengetahuan menjadi satu. Sebuah pengetahuan tentang laut mereka, tentang Teluk Saleh, tentang konsep berkelanjutan. Tapi sayang, sebuah kejadian membuat saya harus menghentikan kegiatan bersama anak-anak itu untuk sementara waktu.
Hari ini Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Saya jadi ingat anak-anak itu. Sudah lama saya tidak mengunjungi mereka. Tadi pagi setelah mengantar Idris sekolah, saya harus jalan memutar menuju rumah karena ada upacara di kantor gubernuran, ritual disetiap hari peringatan. Sambutan pemimpin wilayah, penaikan bendera, marching-band dan seterusnya. Bosan nggak sih? Buat saya iya karena saya lebih suka ritual menyusun keping-keping pengetahuan bersama anak-anak Gili Tapan dan anak-anak wilayah pesisir. Menjadikan mereka generasi yang siap menjaga dan memanfaatkan sumberdaya alam dengan arif dan bijaksana. Semoga!


Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru