Posts

Showing posts from 2009

Happy holidays!

Image
In the next few days, I am going to spend my time with Abi, Ibu, Aca and Ica at the white sandy beach islands ;) Happy holidays!

Email

2 email dari Khansa yang membuat saya terharu dan bangga menjadi seorang ibu Email pertama: Mom you are a shining star though the world doesn't know your name. You have no fancy title like Baroness or Dame. Mom you really are a star, my mother mentor and friend. A Nobel Prize for motherhood is what I'd recommend. And if I won the lottery I'd share my win with you I'd take you Mom on a spending spree each day the whole year through! You may not be famous, as your face is known to few. But Mom I think you are wonderful and I'm so proud of you! Mum, you're very precious Solid platinum It's no wonder that I love you To the maxi-Mum mum thanks 4 everything Email kedua: just for my mum Mommy you are sweet Mommy you are nice Don't ever leave me Cause you make the best rice!!!! Mum your the best, And I owe you the rest, I make some mess, And you make it less, Mum I love you, And so do you, So I'll make you happy, And you'll feel merry. thanks 4 everyt

Kangen

Hampir dua minggu kita tidak bertemu Terus terang saya kangen kamu Dan saya tahu pasti kamu kangen saya juga khan Dan ketika kita bertemu Entah kenapa kamu begitu malu-malu Dan kamu hanya melirik Saya katakan bahwa saya ingin mencium pipimu Masih dengan malu-malu, kamu sodorkan pipimu yang lagi merah merona Dan saya tahu kamu ingin mengatakan sesuatu Katakalah sayang... "Ibuuuuuu...mimiiiiiik"

Melbourne (lagi)

Bertemu teman2 baik (lagi) Rapat (lagi) Menikmati begitu nyamannya transportasi umum kota besar (lagi) Konferensi (lagi) Menikmati sticky date puddingnya Browns (lagi) Ngubek2 Victoria Market (lagi) Menemani Abi belanja ditoko2 berlabel 2nd (lagi) Berkunjung ke RMIT dan University of Melbourne (lagi) Ah...(lagi) saya dibuat jatuh cinta dengan kota yang satu ini

Kerja lapangan

Image
Sebagian besar pekerjaan saya adalah dilapangan. Memang pilihannya begitu dan maunya memang begitu :) Kebanyakan teman saya bilang bahwa saya dapat pekerjaan yang menyenangkan karena jalan-jalan melulu. Absolutely :) Kemarin saya mengunjungi sebuah pulau dan sebuah desa diwilayah pesisir barat Lombok. Gili Asahan merupakan sebuah pulau kecil di wilayah Sekotong, Lombok Barat Setelah menyebrang dengan boat kecil selama 10 menit, tiba di pulau saya langsung disuguhi kelapa muda yang airnya manis dengan daging kelapa muda yang teksturnya pas sekali Setelah kembali dari pulau, waktunya makan siang. Menu tidak neko2...hanya nasi hangat, ikan kuah kuning serta sayur kacang panjang yang dibuat sambal beberuk. Hmm...sudah lama saya tidak makan ikan yang benar2 segar baru ditangkap dari perairan sekitar. Dari berugaq, saya menikmati anak2 yang sedang bermain kelereng. Permainan yang saya rasa sudah lama ditinggalkan oleh anak2 di kota

Pesantren

Image
Saya baru saja selesai membaca Negeri 5 Menara. Cerita yang mengingatkan saya kepada pengalaman Khansa dan Tsaqif menyelami hari2nya belajar di pesantren... Keputusan setengah hati...sama seperti sang tokoh, Alif, hal yang sama juga dialami Khansa dan Tsaqif ketika mengetahui bahwa mereka akan melanjutkan sekolahnya di pesantren sepulangnya mereka dari Selandia Baru. Ini rencana lama, jauh sebelum kami berangkat ke Selandia Baru. Walaupun rencana lama, referensi saya tentang pesantren tidak juga bertambah. Ah...seharusnya saya membekali diri dengan referensi yang banyak dan baik tentang pesantren sehingga ketika menghadapi anak2 yang memang sudah pandai berargumentasi, saya tidak perlu kehilangan akal dan mengeluarkan pernyataan yang bersifat doktrin. Beberapa kali saya mengunjungi Khansa dan Tsaqif tapi hanya untuk beberapa jam. Padahal mereka ingin sekali saya menginap. Tapi melihat kondisi kamar mandi dan tempat penginapan yang tidak memenuhi selera saya, saya selalu enggan untuk

Rahasia

Ada banyak cara untuk menyampaikan sebuah rahasia tanpa diketahui oleh orang lain. Ibu saya yang orang Palembang selalu berbahasa Jawa jika ingin menyampaikan sesuatu yang bersifat rahasia ke bapak. Saya yang tidak diajarkan berbahasa Jawa tentu tidak mengerti dong. Ketika anak2 masih kecil, saya dan Abi selalu berbahasa Inggris jika membicarakan sesuatu yang tidak ingin diketahui anak2. Dua anak saya yang sekolah di pesantren melakukan hal yang sama. Mereka berbahasa Arab jika membicarakan suatu rahasia...waaah.

15 years

Image

Apa jadinya...

Dalam perjalanan ke Lombok Timur, saya ditemani oleh seorang temannya Abi dan adiknya. Kalau temannya Abi, saya kenal baik, karena kalau ke Bali saya selalu sempatkan untuk ketemu, tapi adiknya saya baru ketemu walaupun mereka sama2 tinggal di Bali. Dalam dua jam perjalanan, banyak hal yang kita obrolkan. Dari hal2 yang ringan hingga yang berbau serius. Walaupun dua jam terlalu sebentar untuk bisa menilai seseorang, yah paling tidak saya tahu barang satu atau dua sifat seseorang. Terus terang saya tidak simpati ketika sang adik meremehkan kendaraan si kakak. Saya tahu mana batas bercanda dan tidak. Saya jadi lebih tidak simpati lagi ketika kita ngobrol soal bahasa daerah. Dengan entengnya dia berucap bahwa dia lain dengan saudara2nya yang fasih berbahasa Bali karena mereka bergaul dengan rakyat biasa sedangkan dia tidak fasih berbahasa Bali karena lebih banyak bergaul dengan orang Jakarta. Sigh! Sampai di Lombok Timur, sambil menunggu si Abi selesai menyelam, saya lebih banyak bermain

Jadwal

Senin: ngajarin anak2 origami Selasa: diskusi konservasi terumbu karang Rabu: nemein kakak yang lagi diving course Kamis: diving trip Jum'at: nanem mangrove Sabtu: trekking ke air terjun Minggu: trekking di kebun kopi What a lovely week :)

Aneh

Mereka bilang saya aneh, ketika... Saya memilih hunting foto hingga ke titik garis khatulistiwa di hutan antara Bontang dan Samarinda saat mereka memilih hunting foto kapal pengangkut gas alam di pelabuhan Mereka bilang saya aneh, ketika... Saya memilih pedalaman Kalimantan sebagai tempat study tour SMA saat mereka memilih Yogyakarta atau Bali Mereka bilang saya aneh, ketika... Saya memilih Ambon sebagai tempat studi saat mereka memilih memenuhi universitas-universitas di tanah Jawa Mereka bilang saya aneh, ketika... Menjadikan Fiji sebagai tempat belajar dan berlibur saat mereka memilih Singapura sebagai tempat belajar dan berlibur Mereka bilang saya aneh, ketika... Bercerita begitu cintanya saya pada Indonesia bagian timur saat mereka bercerita begitu bangganya hidup dikota metropolitan Sampai sekarang mereka tetap menganggap saya aneh...tapi itu yang membuat mereka begitu kangen dengan saya :)

Sawah

Image
Ketika masih di New Zealand, saya sempat balik ke Indonesia untuk penelitian. Itu berarti setahun setelah tinggal di New Zealand. Dalam setahun saya dibuat terkaget2 dengan perkembangan kota Mataram yang menurut saya bukan perkembangan yang baik. Setahu saya, jalan lingkar menuju bandara adalah jalur hijau yang merupakan hamparan sawah yang menyejukkan mata ketika memandangnya. Tapi sekarang...nyaris pemandangan sawah sudah berubah menjadi pemandangan bangunan kantor, sekolah dan perumahan. Karena orangtua saya berminat untuk pindah ke Lombok, saya jadi rajin berhubungan dengan makelar. Dan sayapun terkaget2 dengan data yang ada. Nyaris lahan2 produktif sudah habis dikapling oleh pengembang. Apakah ini indikasi lonjakan penduduk? Entahlah. Buat saya ini adalah suatu keprihatinan. Dan jangan heran suatu saat kita jadi tergantung dengan beras impor... Foto diatas lokasinya di Sembalun Bumbung, sebuah desa dikaki Gunung Rinjani. Desa ini merupakan lumbung beras merah. Hmm...mudah2an cucu2

Hari-hari tanpa internet

Image
Puntondo, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan Tempat ini masuk dalam daftar tempat yang ingin saya kunjungi. Mungkin karena dua tempat dengan label sama sudah saya kunjungi di Trawas, Jawa Timur dan Sanur, Bali...wah masa' yang ini nggak dikunjungi juga sih...hehehe. Sebuah pertemuan akhirnya membawa saya kesini. Yay :) Karena terletak didalam teluk, membuat tempat ini memiliki perairan yang cukup tenang walaupun menghadap Laut Flores. Tempat inilah yang dijadikan pusat pendidikan lingkungan yang orientasinya adalah laut. Hari-hari ditempat ini dipenuhi dengan kegiatan diskusi, menikmati hidangan laut dan menu jajanan khas Sulawesi Selatan serta jalan-jalan disekitar kawasan yang pohon2 yang mulai meranggas menandai musim kering yang panjang. Tidak ada internet menemani hari-hari saya. Hanya sebuah hp yang sama sekali tidak dilengkapi fitur-fitur terbaru. Buat saya itu sudah cukup untuk bisa menghubungi suami dan anak-anak. Mantang, Kabupaten Lombok Tengah Ke Mantang yuk...i

Jakarta

Menikmati pameran buku di Istora...hmm, sudah lama saya tidak ke pameran buku Menikmati macet sambil mengamati batang2 pohon sepanjang jalan utama yang telah diselimuti warna hitam pekat...hmm, jauh beda dengan warna batang2 pohon di lombok yang jauh dari selimut polusi udara Menikmati kerak telor didaerah monas...hmm, sebenarnya ingin ke Jakarta Fair. Tapi sudah ngebayang ramainya lautan manusia yang membuat saya melupakan niat itu Menikmati yogurt bersiram blueberry jam dalam gelas berukuran medium disebuah gerai yogurt di Senayan City. Teman2 saya menanyakan kenapa tidak menyiramkan toping lainnya, saya hanya berkomentar..."aneh pake toping2 begituan" Menikmati makan malam di sebuah foodcourt mal dibilangan kuningan. Seorang bapak sedang asyik bercengkerama dengan blackberrynya. Sang ibu sedang asyik bercengkerama dengan temannya. Si anak asyik bercengkerama sendiri. Tiba2...si anak jatuh Si bapak masih tetap asyik, begitu pula dengan si ibu Kemudian...si anak menangis Si

A friendship

Image
Sembalun Lawang, a village in the foothill of Rinjani Mountain, May 2009

UAN

Seorang anak tetangga sedang mengikuti UAN tingkat SMP Saya: "Kiko, gimana ujiannya Kakak Maya?" Kiko: "Baik tante, besok hari terakhir" Saya: Apa kata Kakak Maya...ujiannya susah nggak? Kiko: "Nggak tuh, khan dia dapat bocoran. Dapat semua kunci jawaban. Jawabannya bener semua lho tante." Saya: "Ha?! Emang dia dapet darimana?" Kiko: "Temennya. Semua temen2nya tau kok. Ada yang dapet lembar jawaban. Ada yang dapet sms." Saya: "Gurunya tau nggak kira2" Kiko: "Nggak tuh" Dan sayapun hanya bisa mengelus dada sambil bertanya...Mau dibawa kemanakah UAN?

Cendol

Image
Saya penggemar minuman manis yang satu ini. Sejak kecil malah. Saya ingat ketika libur sekolah mengunjungi si Mbah di Kebumen, saya dan sepupu2 saya punya ritual menunggu penjual es dawet, nama yang lebih dikenal di tanah Jawa. Karena bapak dan saya adalah penggemar cendol, ibupun belajar membuat cendol. Saya senang saat menyaring dan melihat buliran2 berwarna hijau jatuh dibaskom berisi air. Tapi karena kesibukan ibu, sepertinya kami lebih sering membeli deh...hehehe Kalo di Bandung, siapa sih yang nggak kenal cendol Elizabeth, yang jadi langganan saya selama lebih kurang setahun ketika tinggal di Bandung. Dan ketika tinggal di Selandia Baru, saya juga sering beli walaupun tidak dikategorikan sebagai langganan. Cendolnya ini versi Vietnam dan yang jelas jauhlah ama cendol Indonesia. Tapi ya daripada nggak ada, untuk mengobati kangen dengan cendol, dibeli juga sih...hehehe. Kalau di Lombok, saya punya dong langganan. Ini khas Sasak karena selain cendol, ketan hitam dan potongan ubi kay

Caleg

Banyak caleg habis2an untuk membiayai kampanyenya. Caleg A menjual tanah warisannya, caleg B harus merelakan mobilnya ditarik dealer karena tidak sanggup membiayai cicilan, caleg C menggadaikan perhiasaanya, caleg D menjual rumahnya jauh dibawah harga pasar dan seterusnya...begitulah artikel yang berjudul Ongkosi Kampanye, Caleg Gadaikan Hartanya dihalaman depan Media Indonesia hari Minggu kemarin. Saya jadi teringat kepada seorang teman yang juga jadi caleg. Sudah lama kami tidak bertemu. Ketika bertemu dengan teman lain yang dekat dengan teman saya yang caleg ini, saya tanyakan kabarnya. Dia nyesel, katanya. Ketika 25 juta melayang untuk membiayai kampanyenya, dia belum begitu menyesal. Tapi ketika angka itu merangkak naik hingga angka 50 juta, yang ada kata2 penyesalan yang keluar dari mulutnya. Ingin mundur katanya lebih jauh. Dan teman sayapun berseloroh, yaaah...nanggung amat...hahaha. Yang jelas, saya sempat dibuat kesal oleh para caleg. Ketika dalam perjalanan menuju Ngawi bebe

Belajar dari seorang perempuan

Dalam perjalanan dari Kediri ke airport Juanda Saya: Bi, ntar kita having lunch dulu ya sebelon ke airport Abi: Having lunch diairport aja deh Sayapun berpikir...hmm, tumben nih si Abi ngajakin lunch di airport. Langsung saya mengingat2 restoran atau kafe mana ya yang enak di airport Juanda. Maklum kita termasuk orang yang jarang sekali menghabiskan puluhan ribu untuk mengganjal perut di airport. Setibanya di airport Saya: Bi, kita makan diresto yang dibawah atau atas? Tanya saya bersemangat, maklum sudah laper berat. Abi: Nggak dua2nya Saya: Jadi makan dimana dong? Abi: Ntar Abi beli nasi bungkus dikantinya supir2 taksi itu yah Sayapun bengong...sambil sedikit cemberut karena impian duduk nyaman disebuah kafepun buyar Sambil menunggu, saya duduk lesehan. Disebelah saya ada seorang perempuan berseragam ungu dan bertopi caping. Dilihat seragamnya, beliau sepertinya petugas kebersihan. Kemudian seorang temannya memberi makanan yang dibungkus daun pisang. Pasti makan siangnya, pikir saya

Selama seminggu

Image
Saya kembali ke Kaliandra . Kembali menekuni isu2 education for global citizenship. Ilmu baru? Oh bukan...ilmu yang sebenarnya ada dikehidupan anak2 kita dan tanpa kita sadari kita telah mengajari anak2 kita tentang isu global dan itulah education for global citizenship. Buat saya tidak susah menerapkan kepada anak2 sendiri. Tapi ketika isu itu hendak dibawa kesekolah2 yang menjadi target, perlu banyak kepala untuk berpikir bersama. Berdiskusi bersama, berbagi pengalaman, presentasi...adalah sesi2 yang dilalui selama disana. Menyenangkan, membingungkan, bikin penasaran... Bertemu dengan teman2 dari berbagai daerah membuat kami terikat dalam satu tujuan. Mengembangkan education for global citizenship untuk Indonesia. See you all in the next meeting in Puntondo ;)

Si DeBe

Minggu lalu. Bermula dari sakit kepala, meriang dan mual. Otak langsung berpikir, ini badan kenapa lagi? Kalau sakit kepala biasa, kaya'nya beda deh. Meriangnya juga nggak seperti kalau hanya sekedar kena radang tenggorokan. Lha terus mualnya? Hamil? Nggaklah! Tukang pijat. Masih dengan pedenya, minta panggilin tukang pijat. Ah palingan ini tipe tidak enak badan karena kecapean. Setelah dipijat, memang enak sih. Tapi tetap aja setelah itu sakit kepala, meriang dan mualnya nongol lagi. Dokter. Ya tapi kali ini tidak ke dokter biasa. Dokter atas rekomendasi temennya si Abi. Karena sakit kepala dan meriang yang menjadi, saya dengan cueknya berbaring dikursi ruang tunggu sambil nunggu giliran. Diagnosa. Infeksi saluran kencing. Ah masa' sih hanya karena nyeri perut bagian bawah saya kena infeksi yang beginian. Emang sih sering nahan2 kalo liat toilet yang nggak representatif menurut selera saya...hehehe. Obat dan saran. Dikasih obat yang nggak tau judulnya karena tidak ada merknya