Daluman

Sebenarnya hanya karena melihat pergola yang ditutupi tanaman daluman mulai tidak tampak cantik karena penuh dengan daun daluman kering yang menumpuk pada bagian atas pergola dan kebetulan Tsaqif dan Idris belum sibuk dengan urusan sekolah, maka urusan daluman tidak hanya urusan bersih-bersih.

Tsaqif tidak hanya membantu membersihkan daun-daun daluman kering yang ada di pergola tapi juga membersihkan daun-daun daluman yang merambat hingga kabel telpon dekat pergola. Karena rambatan daluman ingin diperbaiki, maka banyak daun daluman yang terbuang. Ah dibuang sayang khan. Jadi kebetulan...sudah lama saya tidak minum cincau daluman. Tugas Idris untuk memetik daun daluman. Lumayan, dapat satu toples plastik penuh untuk stok.

Dan daripada membuang percuma batang-batang daluman yang masih hijau segar itu, saya jadikan saja bibit baru. Dan daun-daun kering serta batang-batang yang sudah tua siap dijadikan kompos.

Urusan bersih-bersih selesai, dan kini urusan si bibik untuk membuat cincau daluman. Tangannya cukup cekatan meremas daun-daun daluman. Tidak sampai 10 menit perasan daluman sudah jadi. Sambil menunggu daluman menjadi padat, tinggal menyiapkan santan dan air gula merah.

Dan cincau daluman siap jadi teman buka puasa...alhamdulillah :-)





Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru