Dear Pak Walikota

Pak,
Beberapa minggu yang lalu ketika anak2 saya pulang sekolah, mereka bilang kalo esok hari mereka libur. Lho, libur apalagi (pikir saya). Baru aja mereka libur panjang lebaran kok sudah libur lagi. Ternyata guru2 pada mau halal bihalal ditempat Bapak. Halal bihalal khan biasa ya Pak, tapi kata orang2 itu dalam rangka cari simpati karena khan mau pemilihan walikota baru...ini kata orang2 lho Pak, bukan kata saya. Wong saya juga baru tahu kalo mau pemilihan walikota baru...hehehe (saya bukan warga yang baik ya)

Pak,
Minggu lalu, ketika lewat di depan jalan kampung tempat saya tinggal, ada spanduk "SELAMAT DATANG PAK WALIKOTA". Ooo...Bapak lagi berkunjung ya. Besoknya, disebelah rumah saya yang kebetulan tanah kaplingan yang kosong penuh dengan kambing, saya pikir satu dua ekor, ndak tahunya 50 ekor. Sampai2 anak2 saya yang kecil nggak berani main diluar halaman Pak, gara2 kambingnya suka keliaran dan mau mengejar mereka. Gimana saya ndak tambah senewen, lha itu kambing khan baru harum kalo jadi sate, kalo hidup tahu sendiri khan Pak.

Pak,
Kemaren Minggu waktu arisan ibu2 RT, rupanya Bapak jadi topik pembicaraan juga. Denger cerita katanya Bapak janji mau lebarin jalan masuk kampung tempat kami tinggal ya. Mau diaspal sekalian, asaaal...kalo Bapak terpilih lagi. Wah, berapa puluh kampung yang Bapak janjiin seperti ini Pak?

Pak,
Kemaren waktu saya mau ke kantor, lho kok jalanannya sepertinya mau diaspal lagi. Padahal jalannya khan udah mulus. Saya pikir ini kerjaannya gubernur (rumah pribadi gubernur satu jalan dengan kantor). Eh, ndak taunya kata suami saya ini kerjaannya Bapak. Ngapain diaspal lagi Pak? Khan mending duitnya dipake untung ngaspal jalan kampung saya deh.

Pak,
Nggak bosen ya jadi walikota. Khan ini sudah periode ketiga lho Pak. Apa nggak kasih kesempatan orang lain untuk memimpin kota ini Pak. Ah, tapi itu khan hak Bapak kalo mau mencalonkan lagi. Saya hanya bisa mengingatkan kalo jabatan itu adalah amanah.

Dari saya,
Seorang warga kota yang kalo naik taksi dari atau ke rumah bisa dipastikan si supir komentar, aduuuh bu, jalan BTN-nya kok sempit sekali ya. Naaa...kalo kalo Bapak terpilih lagi, inget janjinya ya Pak

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru