Mottainai
Teman baik kami dari Jepang memberikan sepasang handuk lembut sebagai oleh-oleh. Oleh-oleh yang membuat kami tersadar bahwa gaya hidup kami selama ini ikut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Hmm...hubungannya? Setelah makan, lap mulut dengan tisu Lagi keringatan, lap jidat dan muka dengan tisu Kalau lagi pilek, tong sampah penuh tisu Jarang sekali kami menggunakan handuk atau lap untuk urusan-urusan itu. Jadi...hubungannya adalah dengan terus menerus menggunakan tisu yang berupa kertas yang berasal dari pohon, berarti kami telah membiarkan perusahaan-perusahaan pembuat kertas tisu untuk terus menebang pohon. Menyedihkan... Coba lihat orang-orang Jepang. Mengalungkan handuk di leher seperti abang-abang becak jaman dulu adalah hal biasa. Di tas, selalu ada handuk. Karena handuk tidak hanya untuk urusan lap-mengelap tapi juga untuk ikat kepala, sebagai alas bahkan untuk pajangan. Kalau yang ini, handuk yang dipakai berbahan tekstil katun atau disebut tenugu