Posts

Showing posts from January, 2015

Jadi program berikutnya...

Di sebuah SD di pelosok barat daya pulau Lombok... Saya: "Jadi maksud kedatangan saya untuk silaturahim dan memberikan hasil evaluasi pihak Jepang" Kepsek: "Iya bu, jadi bagaimana hasil evaluasinya?" Saya: "Sekolah ini nilainya bagus dan pihak Jepang ingin sekali melanjutkan program yang ada" Kepsek: "Iya bu, saya senang karena memang kami berusaha menjaga fasilitas yang diberikan" Saya: "Saya bisa melihat dan anak-anak tetap semangat bercerita setiap kali saya berkunjung kesini" Kepsek: "Bagaimana rencananya bu?" Saya: "Jadi pak, program berikutnya adalah bla...bla...bla..."  Saya menerangkan dengan antusias karena memang SD ini performanya cukup baik ketika program sebelumnya berlangsung. Kira-kira 20 menit saya memaparkan tentang program berikutnya, dan...si pak Kepsek bertanya... Kepsek: "Jadi untuk workshop guru, bagaimana mengatur waktunya bu? Supaya saya mudah berkoordinasi" Ternyata si

Siklus 5 tahunan

Image
5 tahun lalu saya pernah bercerita tentang pengalaman sehari di Kantor Imigrasi. Terlalu banyak keprihatinan yang diceritakan mulai dari kondisi fisik kantor yang tidak nyaman bagi para pelamar paspor hingga para TKI yang diperlakukan tidak baik oleh para pemberi jasa. Bagaimana kali ini? Kantornya sudah direnovasi, berpendingin udara dan disetting 18 derajat membuat kursi-kursi tunggu berbahan stainless steel itu dingin sekali. Ruangannya penuh dengan para calon TKI...walaupun saya hanya menebak lho...hehehe. Ramai sekali, mirip pasar tradisional. Saya perhatikan ada 2 petugas yang memeriksa berkas. Nomer urut saya 32, si ibu yang sedang diperiksa berkasnya adalah nomer urut 28. Berarti tinggal nunggu 4 orang lagi. Si ibu selesai dan tidak ada panggilan nomer urut 29. Beberapa agen(?) atau calo(?)...entahlah, definisi mana yang cocok untuk menggambarkan orang-orang yang membawa tumpukan berkas imigrasi dan menaruh dengan santai dimeja petugas. Tidak ada protes dari si petug

1 Januari 2015

Image
"Don't wait for a perfect moment, take a moment and make it perfect" Saya tidak sedang dalam euforia tahun baru karena saya tidak merayakannya. Saya sedang mencoba mencari saat dimana saya ingin melepaskan sifat menunda saya yang parah untuk menulis. Banyak hal-hal menarik yang akhirnya cuma saya simpan dalam bentuk draft dan sampai sekarang masih tetap dalam bentuk draft karena momen untuk menulis sudah lewat. Ya, memang menulis butuh momen yang pas. Tapi sudah berapa banyak momen menulis saya lewatkan karena sifat menunda saya. Tahun lalu banyak hal-hal unik yang saya temui ketika bepergian dan saya tulis dalam buku catatan kecil saya. Berlayar dengan kapal di Teluk Saleh ketika matahari sudah terbenam dengan gelombang cukup tinggi dan diiringi lumba-lumba, mencari mesjid Jami Tokyo hanya dengan mengandalkan bertanya kepada orang hingga takjub melihat kapal-kapal penembus es Antartika di Tasmania.  Tapi...sudahlah. Tidak ada yang perlu disesali. Saya ingi