Posts

Showing posts from July, 2012

Buat tahu

Image
Minggu lalu saya ikutan jadi penggembira sebuah pelatihan pembuatan penampungan air hujan untuk tukang. Karena saya bukan tukang, jadi cocoklah saya disebut penggembira karena itu bagian dari tanggungjawab saya pada pekerjaan. Salah satu tahapan pekerjaan yang dilakukan adalah membuat tahu. Tahu istimewa karena tidak terbuat dari kedelai dan tidak berwarna putih, melainkan berbahan dasar semen dan berwarna abu-abu.  Cukup menyenangkan menjadi bagian dari kegiatan. Hmm...saya pengen buat tahu betulan jadinya :-)

SNMPTN

Tadi malam saya chat dengan seorang kawan baik yang anaknya sedang menunggu pengumuman SNMPTN. Tengah malam hasilnya keluar dan anaknya tidak lulus.  Saya mencoba memberi dukungan karena saya juga mengalami hal yang sama. Tidak lulus ketika ikut UMPTN.  "This is not the end, it's just a beginning" Keluar dari zona aman, tidak pakem atau beda bukanlah hal mudah untuk dijalankan. Dulu saat teman2 saya yang tidak lulus PTN, PTS atau sekolah diluar negeri adalah pilihannya. Saya juga ikut ujian tapi hanya untuk mengukur kemampuan saja, walaupun 2 PTS menerima saya. Termasuk sebuah perguruan tinggi di negara bagian Texas. Tapi ibu saya berseloroh, "ngapain kuliah di Texas? Mau jadi koboi?"  sebuah alasan sederhana seorang ibu yang tidak rela anak satu2nya harus kuliah jauh...hehehe. Terus ngapain dong? Saya memutuskan ke Bandung dimana teman2 saya semasa sekolah jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Maklumlah kami semua setia berteman dari SD hingga SMA...masa&

Menganyam masa depan

Image
Saya sedang menyortir foto2 kegiatan untuk laporan dan foto ini termasuk salah satu yang saya pilih. Ingke atau piring anyaman lidi banyak digunakan di Bali maupun Lombok. Praktis karena tinggal memberi alas daun pisang atau kertas. Setelah selesai pakai tidak perlu cuci piring lagi :-) Di lokasi tempat saya mendampingi masyarakat untuk kegiatan sanitasi, kelompok perempuan belajar membuat ingke. Hmm...kalau dipikir2 apa hubungannya ya? Ya ada dong...hehehe. Karena dalam urusan sanitasi, aturan pemerintah meniadakan subsidi bagi penyediaan sarana sanitasi dirumah tangga. Ini artinya masyarakat harus mengupayakan sendiri sarananya. Lalu bagaimana kalau kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk membangun jamban sehat? Hey, kita lihat potensi lingkungan. Banyak pohon kelapa yang punya banyak manfaat dan salah satunya jadi produk alas makan alias ingke. Jadi kelompok perempuan diajarkan membuat ingke yang kemudian hasilnya bisa dijual dan mereka punya pendapatan. Komitmen mereka