Posts

Showing posts from January, 2005

Sehari di rumah Pak Saleh

Image
Pak Saleh adalah salah seorang teman baik dan sudah sering kerja bareng. Pak Saleh bisa dikatakan orang yang serba bisa...bisa jadi nelayan, bisa jadi boatman , bisa jadi guide lokal untuk memandu wisatawan yang mau ke pulau, bisa jadi pengusaha bibit mangrove...serba bisa bukan. Rumah Pak Saleh berada di desa nelayan di daerah Sambelia di Lombok Timur, perlu 2 jam perjalanan dari Mataram. Kalau untuk liburan, biasanya kita pilih nyampe malam, karena bisa sekalian nunggu nelayan yang pulang mancing ikan karang atau cumi. Biasanya kalau ada nelayan yang bawa ikan atau cumi, langsung dibakar... hmm . Tapi pas kita kesana, rupanya nggak ada nelayan yang mancing ikan atau cumi di daerah terumbu karang. Mereka semua pada melaut. Malam itu rupanya ikan dari jenis fusilier (waduuuh...saya ndak tahu nama indonesianya, tapi kalau ada yang ingin tahu, nanti saya carikan deh) lagi berlimpah. Karena kebetulan malam itu ada yang bongkar muatan ikan, jadi Pak Saleh dan istrinya sibuk menampu

Pantai2 di Lombok Selatan

Image
Silahkan menikmati keindahan pantai2 yang ada di Lombok Selatan. Yang pengen komentar silahkan... Yang pengen bisa menikmati langsung, ayooo saya temenin :) Yang kesengsem...hush! jangan bengong aja...ayo nabung! kalau sudah cukup tabungannya, jangan lupa kontak saya ya...hehehe Selong Belanak  Walaupun ombak di Pantai Selong Belanak lumayan gede, tapi tetap menyisakan tempat untuk para penyelam yang punya nyali gede buat menikmati keindahan bawah lautnya...itu katanya si Abi yang pernah nyelem disana. Kalau mau kesini, mesti ekstra hati2 karena rawan pencurian. Abis pantainya lumayan sepi. Pemandangan diperjalanan dari Pantai Selong Belanak ke Pantai Mawun  Pantai Mawun  Pantai Mawun ini letaknya di Teluk, jadi perairannya cenderung tenang dan pantainya landai...jadi cukup aman untuk anak2 berenang. Pantai ini dikelilingi bukit dan pasirnya putih dan sehalus tepung Pemandangan diperjalanan dari Pantai Mawun ke Pantai Kuta  Pemandangan Pantai Kuta dari

Liburan

Kalo anak2 libur sekolah berarti... Khansa ngajak camping di Teluk Ekas ... Tsaqif ngajak canoeing dan bird-watching di hutan mangrove di Gili (pulau kecil) Sulat di Lombok Timur... Azka yang belum sekolahpun ikutan mengajukan program, ngajak main pasir dan berenang tiap hari di pantai... Kalo sudah liburan begini berarti pula... Libur nonton TV... Libur nonton DVD atau VCD... Libur maen games di komputer... Libur nge-blog buat ibunya, karena kita bakal menghabiskan liburan ke tempat2 yang tidak punya fasilitas2 itu... Dan libur adalah waktunya mengajarkan anak2 untuk dekat dengan alam dan pencipta-Nya... Well, miss you all already ;)

Sumbangan

Semenjak bencana gempa dan tsunami yang melanda beberapa negara Asia, rasanya semua orang turut bersimpati dengan menyumbang dalam berbagai bentuk...uang, pakaian, obat2an termasuk tenaga menjadi sukarelawan ke daerah2 yang dilanda bencana. Di Lombok sendiri, posko kepedulian untuk Aceh dan Sumut ada dimana-mana. Di setiap perempatan di kota Mataram, di kampus dan sekolah, mall dan tempat2 lainnya. Yang ikut bergerakpun tidak hanya institusi atau lembaga resmi seperti pemerintah daerah, universitas, sekolah atau LSM. Hingga arisan RT-pun ikut menyumbang untuk Aceh dan Sumut. Khansa dan Tsaqifpun menyumbang lewat sekolah mereka. Tapi sepertinya itu belum cukup untuk mereka. Khansa dan Tsaqif minta ijin saya membongkar celengannya agar uangnya bisa disumbangkan untuk Aceh. Kebetulan celengan mereka sudah penuh. Saya menawarkan mereka untuk menyumbang setengahnya saja dan setengahnya lagi bisa dipakai untuk beli buku atau apalah. Tapi mereka minta disisakan 2000 perak saja untuk me

Penantian

Ketika gempa dan tsunami melanda Aceh, keluarga besar bapak termasuk dari ribuan bahkan mungkin jutaan keluarga2 yang menanti kabar berita dari keluarga mereka yang tinggal di wilayah Aceh yang terkena bencana. Adik bapak dan kami para keponakannya biasa memanggil beliau dengan Paklik Melik tinggal di Banda Aceh dan kalau dilihat dari lokasi kejadian, tempat tinggal beliau termasuk yang kena hantaman gelombang tsunami. Setelah penantian 2 hari sehabis gempa dan tsuanami tanggal 26 Desember, kami mendapat kabar bahwa Paklik dan keluarganya selamat. Hanya keluarga istrinya, ada beberapa yang menjadi korban. Ternyata...beberapa hari setelah itu, bapak telpon bahwa yang selamat itu hanya Paklik, istri dan anak satu-satunya dinyatakan hilang. Paklik bisa selamat karena pada saat kejadian, beliau ada di Langsa sedangkan anak dan istrinya ada di rumahnya di Banda Aceh. Hari2 penuh penantianpun harus dijalankan lagi. Sepanjang masa penantian itu saya mencoba mengingat kembali tentang