Tumeric latte

Bagi orang Indonesia, minuman berbahan dasar kunyit bukan hal baru karena kunyit merupakan bahan dasar jamu. Saya dan suami suka minum kunyit asam buatan sendiri. Resepnya suka-suka tapi masih penasaran dengan foto2 minuman kunyit asam diinternet dengan warna kuning yang aduhai, semoga itu bukan efek photoshop atau pewarna...hahaha. Kami suka minuman ini karena gampang membuatnya dan punya banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari antioksidan, anti-inflamasi, menjaga fungsi hati dan pencernaan hingga pertahanan terhadap diabetes dan kanker. Selain saya dan suami, anak-anak tidak menolak minuman ini walaupun pake acara protes dan minumnya hanya segelas ukuran sloki. 

Nah kalau tumeric latte? Kenalnya ketika mengunjungi sebuah kafe di daerah Raglan, New Zealand. Walaupun penasaran, tapi saya lebih memilih thick chocolate milkshake dan membiarkan salah seorang teman yang juga penasaran untuk memesan tumeric latte. Hasilnya, minuman itu disodorkan kesaya setelah diseruput beberapa kali...hahaha. Kesan pertama, enak juga walaupun rasanya masih aneh buat saya. Dan setelah itu saya melupakannya dan tidak penasaran untuk mencoba membuatnya sendiri.

Waktu ke Bali minggu lalu, kesempatan saya bereksplorasi dengan menu berbahan dasar tanaman karena relatif lebih aman buat saya. Dan ketika sedang memesan minuman di sebuah kafe organik di daerah Seminyak, ternyata ada tumeric latte. Setelah ngobrol dengan teman dan yang melayani pesanan saya, jadi baru tahu kalau susu yang dipakai adalah yang berbahan kacang seperti almond dan mete atau bisa juga dengan santan. Saya memilih mete karena sumbernya pasti lokal. Rasanya enak dan pas buat saya.

Setelah melihat beberapa resep diinternet dari mulai membuat susu berbahan dasar kacang, membuat pasta kunyit serta saran untuk memanaskan susu untuk meningkatkan fungsi pencernaan dibandingkan susu mentah, saya siap membuat si golden milk untuk keluarga dan semoga anak-anak bisa menikmati dengan gelas ukuran mug :-)   

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru