Mottainai

Teman baik kami dari Jepang memberikan sepasang handuk lembut sebagai oleh-oleh. Oleh-oleh yang membuat kami tersadar bahwa gaya hidup kami selama ini ikut berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Hmm...hubungannya?

Setelah makan, lap mulut dengan tisu
Lagi keringatan, lap jidat dan muka dengan tisu
Kalau lagi pilek, tong sampah penuh tisu
Jarang sekali kami menggunakan handuk atau lap untuk urusan-urusan itu. 

Jadi...hubungannya adalah dengan terus menerus menggunakan tisu yang berupa kertas yang berasal dari pohon, berarti kami telah membiarkan perusahaan-perusahaan pembuat kertas tisu untuk terus menebang pohon. Menyedihkan...

Coba lihat orang-orang Jepang. Mengalungkan handuk di leher seperti abang-abang becak jaman dulu adalah hal biasa. Di tas, selalu ada handuk. Karena handuk tidak hanya untuk urusan lap-mengelap tapi juga untuk ikat kepala, sebagai alas bahkan untuk pajangan. Kalau yang ini, handuk yang dipakai berbahan tekstil katun atau disebut tenugui.

Nah, mottainai itu apa pula? Mottainai ini istilah dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan bagaimana kita menghargai sumber yang ada disekitar kita, Jangan pernah disia-siakan dan manfaatkanlah sumber itu dengan penuh rasa syukur. 

Seperti firman Allah SWT kepada kaum Nabi Musa AS:
Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman "Pukullah batu itu dengan tongkatmu"/ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan jangalah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (Al Quran 2:60)

Dan sayapun mulai berusaha mencoret tisu dalam daftar belanjaan saya dan mulai berburu handuk-handuk lucu untuk jadi koleksi, eh untuk dipakai sehari-hari maksudnya...hehehe





Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru