Pesan Cinta Bulan Budaya

Seorang polisi wanita muda berdiri disamping mobil patroli yang diparkir ditengah jalan dan mencoba menghadang kendaraan yang ingin melalui jalan utama. Sepertinya usahanya sia-sia, entah karena dia terlalu muda untuk ditakuti atau memang orang-orang yang punya budaya cuek untuk tidak mengindahkan perintah termasuk saya...hahaha. 

Dan saya terima akibatnya. Macet! Ada apalagi ya, pikir saya. Tampak umbul-umbul Bulan Budaya Lombok Sumbawa 2015 menghiasi sepanjang jalan utama. Memang propinsi ini sedang merayakan yang dinamakan Bulan Budaya, dimana kegiatan-kegiatan yang bersifat budaya digelar diberbagai tempat. Hari ini ada kegiatan lomba menggambar dan mewarnai untuk anak TK disepanjang jalan utama.

Lomba ini jadi topik pembicaraan di PAUD tempat saya mengajar origami. Tidak ada anak yang ikut karena tidak mendapat pemberitahuan. Hmm....padahal PAUD ini dibawah pembinaan PAUD kota dan terdaftar, kenapa informasinya tidak sampai ya?

Siangnya setelah menjemput anak-anak, saya kembali lewat jalan utama, kali ini langsung lewat perempatan gubernuran, dimana pusat perhelatan kegiatan lomba ini. Dan tampak sampah memenuhi sepanjang jalan utama. Wow!
Sebuah spanduk membentang dengan tulisan Cinta Anak. Hmm...kira-kira pesan cinta apakah yang ingin disampaikan sang pembuat perhelatan besar ini. Perhelatan Bulan Budaya dengan dukungan pemerintah dan deretan sponsor perusahaan tentu tidaklah murah. Tapi sayang rasanya jika perhelatan ini diakhiri dengan sebuah budaya memalukan dari orang-orang yang terlibat. Dan membiarkan anak-anak melihat sampah sebagai sesuatu yang bukan menjadi bagian dari sebuah tanggungjawab bersama.  

Sebuah pesan cinta budaya yang salah kaprah dan akan dibayar mahal kelak oleh kita-kita yang lupa atau tidak peduli untuk menanamkan budaya untuk mencintai lingkungan dan menanamkan kesadaran bahwa sampah adalah tanggungjawab kita bersama...


Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru