Ayo lari

Acara lari yang termasuk dalam Tambora Challange untuk memperingati 2 abad meletusnya Gunung Tambora sudah membuat semua orang sibuk termasuk saya. Oh bukan, saya bukan panitia atau apapun namanya yang mengurus tetek bengek lari Trans Sumbawa dengan jarak ratusan kilometer dan berdurasi 3 hari atau Tambora Trail Race yaitu lari yang menuju puncak Tambora. Tapi semenjak si abi mengurusi ini itu yang berkaitan dengan lari2 itu, urusan pekerjaan saya jadi bertambah. Dan itu pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan urusan lari. Karena saya terus terang tidak minat dengan urusan lari, apapun itu.

Karena memang lari bukanlah pilihan olahraga saya dari dulu. Walaupun saya dulu main basket dan softball yang harus lari-lari tapi khan beda ya...hahaha. 
Jadi...
Ketika abi lari pagi, saya lebih senang menemaninya dengan bersepeda. 
Ketika abi jogging di-track, saya memilih untuk power walk. 
Ketika abi menikmati run-swim-run, saya milih berenangnya saja. 
...memang saya nggak tertarik khan :-)

Tapi, ini gara-gara hingar bingar lari Tambora Challange ditambah orang2 dekat saya yang pada gila lari dan ikutan sibuk selama kegiatan itu, saya jadi terbawa arus mengikuti apa yang sedang terjadi di dunia lari. Saya yang sebelumnya tidak pernah mengikuti berita orang lari2...jadi rajin baca Kompas yang merupakan sponsor utama dan mengikuti beberapa twitter. Termasuk mencari jawaban atas rasa penasaran saya yang heran kok pelari-pelari itu betah ya lari lama-lama...hehehe. Ditambah cerita abi dan teman-teman setelah acara hingar bingar acara lari itu selesai. Mereka jadi semakin gila lari dan topik pembicaraannya ya seputar lari. Urusan batu2an kalah deh.

Jadi, sudah ketebak khan. Hmm...apa salahnya mencoba. 

Ayo lari! :-)






Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru