1 Januari 2015

"Don't wait for a perfect moment, take a moment and make it perfect"

Saya tidak sedang dalam euforia tahun baru karena saya tidak merayakannya. Saya sedang mencoba mencari saat dimana saya ingin melepaskan sifat menunda saya yang parah untuk menulis. Banyak hal-hal menarik yang akhirnya cuma saya simpan dalam bentuk draft dan sampai sekarang masih tetap dalam bentuk draft karena momen untuk menulis sudah lewat. Ya, memang menulis butuh momen yang pas. Tapi sudah berapa banyak momen menulis saya lewatkan karena sifat menunda saya.

Tahun lalu banyak hal-hal unik yang saya temui ketika bepergian dan saya tulis dalam buku catatan kecil saya. Berlayar dengan kapal di Teluk Saleh ketika matahari sudah terbenam dengan gelombang cukup tinggi dan diiringi lumba-lumba, mencari mesjid Jami Tokyo hanya dengan mengandalkan bertanya kepada orang hingga takjub melihat kapal-kapal penembus es Antartika di Tasmania. 

Tapi...sudahlah. Tidak ada yang perlu disesali. Saya ingin mengambil momen ini sebagai tanda saya ingin lebih rajin lagi menulis...hingga kali2 aja ada sutradara ingin menterjemahkannya dalam bentuk film...hahaha

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru