Terbang dengan kelas bisnis

Saya harus memasukkan aplikasi visa dan itu berarti saya harus ke Bali. Dengan anggapan terbang bukan diawal minggu atau diakhir minggu, membuat saya dengan santai melenggang ke kantor Garuda pagi hari untuk membeli tiket penerbangan sorenya. 

Ternyata pikiran saya meleset. Kelas ekonomi penuh. Duh, masa' pake kelas bisnis sih. Penerbangan 20 menit rasanya kok kurang kerjaan pake kelas itu. Tapi berhubung kelas ekonomi betul2 penuh dan saya dalam kondisi kepepet...mau tidak mau saya ambil. Untung dapat harga promosi bisnis dan supaya nggak terlalu merogoh kocek, baliknya saya pakai poin GFF jadi cuma bayar pajak bandara saja. Kalau dihitung2, ya harganya sama dengan bolak-balik pakai kelas ekonomi. Cuma plusnya saya bisa nongkrong di lounge dan bisa minum jus puas2 saat terbang.

Terbang dengan kelas bisnis bukanlah pilihan saya. Mau penerbangan jarak pendek atau jarak jauh, saya setia duduk dikelas ekonomi. Walaupun kadang2 ketika melakukan penerbangan jarak jauh suka iri dengan penumpang di kabin depan yang kakinya bisa selonjor dengan nyamannya. Itu aja kok...hehehe. Selebihnya ya lebih nyaman di kelas ekonomi. Seru aja karena saya paling suka memperhatikan berbagai macam tingkah penumpang. Ada yang rame ngobrol, makan kacang kulit sambil angkat kaki atau tidur sambil menutup wajah dengan topi dan bersender didinding kabin. Coba kalau di kelas bisnis, tingkahnya mirip...duduk tenang, elegan, tidur dengan bantal empuk sambil memakai eye mask atau membaca majalah2 bersampul glossy atau koran bisnis. 

Selain alasan kepepet, saya pernah terbang dengan kelas bisnis dan baru tahu bahwa saya ini penumpang kelas bisnis ketika check-in...hahaha. Karena waktu itu tiket bukan saya yang booking, melainkan panitia konferensi. Sebenarnya saya sudah menjelaskan bahwa penerbangan paling dekat ke Fiji adalah Denpasar-Brisbane-Suva. Tapi saya kaget ketika mereka mengirimkan itinerarynya...alamaaak saya harus terbang via Jakarta-Kuala Lumpur-Sydney. Sudah membayangkan lelahnya karena harus transit di KL selama 10 jam. Eh disengaja atau tidak saya dapat penerbangan kelas bisnis untuk rute Mataram-Jakarta-Kuala Lumpurnya. Mungkin panitia tahu kali ya karena bakal transit super duper lama, saya dimanjakan dulu dikelas bisnis...hahaha.

Sebuah email dari Garuda masuk. Ada promosi ke beberapa destinasi dan harga spesial dengan memesan kelas bisnis. Destinasinya memang pilihan dan poin GFF saya bisa dobel nih kalo pake kelas bisnis, maklum poin GFF-nya lagi pas2an karena terpakai saat kepepet tapi...ambil...nggak...ambil...nggak...hmm ;-)


Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru