window seat, please

Hal yang paling menyenangkan ketika bepergian dengan pesawat adalah duduk di kursi persis disebelah jendela. Saya senang memperhatikan awan. Formasinya yang selalu berbeda karena tergantung ketinggian dan suhu dari atmosfer. Selain awan, saya senang memperhatikan gunung, alur sungai, laut dan rumah-rumah dari ketinggian.

Sebuah email dari HuffPost Travel masuk ke inbox. Ada judul Top-Window-Seat-Worthly Sight. Saya jadi ingat kalau sebelumnya saya juga pernah baca artikel yang mirip di Twisted Sifter dengan judul Seeing the World Through an Airplane Window. Foto2 mengagumkan yang diabadikan dari pesawat dan dikursi2 persis sebelah jendela. 

Hari Selasa lalu saya mengantar Azka kembali ke pondok. Penerbangan dari Mataram ke Surabaya jam 6 pagi. Semburat sinar matahari pagi yang lembut mengiringi penerbangan menuju barat. Azka yang duduk persis disebelah jendela bolak-balik saya recokin karena saya ingin mengabadikan pemandangan.

Awan menutupi sebagian Gunung Agung yang tampak kokoh
Gunung Batur dan Danau Batur
Setelah melewati Selat Bali, mulai tampak jejeran gunung-gunung di timur Jawa.
Pegunungan Ijen. Mudah2an tidak salah karena ini pegunungan yang pertama tampak ketika tanah Jawa terlihat.
Gunung Semeru tampak dikejauhan
Dan sayapun mencoba membongkar folder2 foto yang menyimpan beberapa foto yang diabadikan dari balik jendela pesawat.
Gunung Rinjani diselimuti awan
Tiga Gili
Bromo
Well, sepertinya saya mulai tergoda menggunakan kamera yang lebih pintar dan terbang lebih banyak. Supaya semakin banyak keindahan alam yang bisa diabadikan dari balik jendela pesawat serta semakin banyak pula poin GFF saya :)

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru