Finding Hani

Pak D: "Bu, saya tahu betul kalau Pak I itu punya pengalaman yang banyak dibidang pertanian" Saya: "Wah menarik itu. Pak I nanem apa aja Pak?" Pak D: "Dia nanem macam2 sayur Bu. Ada satu sayur, bentuknya bulat" Saya: "Sayur? Bulat? Tomat?" Pak D: "Bukan Bu. Sayurnya ini bulat besar" Saya: "He?! Sayur bulat besar?! Paprika?" Pak D: "Bukan Bu, rasanya manis" Saya: "Sayur-bulat-besar-manis?!" Pak D: "Iya bu, saya waktu itu bantuin Pak I panen" Saya: "Wah Pak I menemukan jenis sayur baru ya Pak" Seorang teman Pak D yang dari tadi mendengarkan obrolan saya langsung berkomentar" "Oooh...maksudnya Pak D itu melon" Duuuh Pak D, sejak kapan melon berubah jadi sayur :D

Seorang teman di Selandia Baru bercerita tentang anak-anaknya yang mengirimkan gifts pada Mother's Day . Dulu anak-anak juga melakukan hal yang sama. Biasanya Azka dan Miska akan menyelipkan kartu dibantal saya atau menaruhnya dilaptop saya. Sedangkan Khansa dan Tsaqif, karena sudah gede, biasanya jadi lebih sibuk di dapur :-) Sebuah ritual pada minggu kedua bulan Mei. Hari ini tidak ada kartu ataupun anak-anak yang sibuk buat cookies di dapur seperti ritual ketika di Selandia Baru. Azka dan Miska sedang sibuk untuk persiapan ujian Al Qur'annya. Sedangkan Khansa dan Tsaqif tentunya sibuk dengan sekolahnya di pondok. Melihat dan mendampingi mereka tumbuh adalah hadiah atau karunia tepatnya dari Allah buat saya sebagai seorang ibu. Jadi buat saya Mother's Day adalah saat anak-anak memberi kejutan kapanpun itu. Ketika Khansa dan Tsaqif telpon dan meminta do'a agar ujiannya lancar, Azka dan Miska memperlihatkan hasil jerih payahnya di dapur atau Idris yang menciu