F7
Apartemen saya 3 lantai. Anak majikan saya 8...belum lagi kalau ada sodara datang untuk makan malam. Jadi saya harus siapkan menu untuk 18 orang. Saya bangun sebelum jam 6. Kalian enak khan bisa bangun setelah jam 6.
Sepenggal cerita yang membuat saya menoleh untuk meyakinkan siapa yang bercerita. Beberapa tenaga kerja wanita sedang asyik berbagi cerita. Yang satu kerja di Saudi Arabia dan yang lain di Qatar dan Kuwait.
Ruang tunggu Bandara Soetta untuk penerbangan ke Mataram hampir bisa dipastikan ada tenaga kerja yang ingin pulang kampung. Dibanding penumpang lain, tingkah laku para tenaga kerja bisa menjadi pusat perhatian. Saya sedang asyik membaca ketika beberapa tenaga kerja wanita duduk dibangku disebelah dan didepan saya yang kosong. Saya melirik sebentar...hmm, diantaranya ada seorang perempuan muda dengan dandanan yang cukup menor, sangat mencolok dibandingkan teman2nya. Melihat dari penampilan serta tingkah-lakunya yang super ceria, saya yakin dia tidak mengalami perlakuan kasar dari majikannya.
Saya masih asyik dengan buku saya ketika mereka mulai ngobrol. Lama-lama si perempuan muda yang memang mendominasi obrolan mulai bertingkah. Dia menaikkan kaki dan hampir mengenai kaki saya. Saya mulai melirik tidak suka. Tapi si perempuan cuek. Mereka terus ngobrol ngalur-ngidul dengan tema tidak jauh2 dari topik majikan, gaji dan keluarga. Setelah itu si perempuan mengeluarkan botol parfum dari dalam tasnya. Srot...srot...seluruh badannya disemprot parfum. Yang jelas aromanya bukan dari Bvlgari atau Armani :) Tidak sampai disitu, 4 orang temannya jadi sasaran semprotan parfumnya. Kalau hanya disemprot bagian leher atau lengan, okelah. Tapi ini dari leher hingga perut jadi sasaran semprotan parfum.
Tidak lama terdengar suara sroooooot lagi. Saya menoleh, saya pikir si perempuan masih meneruskan aksinya. Akan tetapi dia sudah menghentikan aksi semprot menyemprotnya. Ah, darimana lagi suara srot yang menimbulkan aroma wangi buatan lainnya. Ternyata dari sebuah kotak yang tertempel pada dinding tidak jauh dari tempat saya duduk. Argh! Kotak yang tidak akan pernah saya suka karena menyemprotkan aroma harum buatan.
Sisa semprotan parfum si perempuan ditambah semprotan dari kotak ajaib *karena memang bisa distel waktu semprotannya* membuat saya tidak mau kalah. Terpaksa saya harus melakukan aksi yang sama. Srooot...aliran udara dari inhaler ventolin berhasil meredakan sesak napas akibat aroma buatan disudut ruangan F7 Bandara Soetta :)
Sepenggal cerita yang membuat saya menoleh untuk meyakinkan siapa yang bercerita. Beberapa tenaga kerja wanita sedang asyik berbagi cerita. Yang satu kerja di Saudi Arabia dan yang lain di Qatar dan Kuwait.
Ruang tunggu Bandara Soetta untuk penerbangan ke Mataram hampir bisa dipastikan ada tenaga kerja yang ingin pulang kampung. Dibanding penumpang lain, tingkah laku para tenaga kerja bisa menjadi pusat perhatian. Saya sedang asyik membaca ketika beberapa tenaga kerja wanita duduk dibangku disebelah dan didepan saya yang kosong. Saya melirik sebentar...hmm, diantaranya ada seorang perempuan muda dengan dandanan yang cukup menor, sangat mencolok dibandingkan teman2nya. Melihat dari penampilan serta tingkah-lakunya yang super ceria, saya yakin dia tidak mengalami perlakuan kasar dari majikannya.
Saya masih asyik dengan buku saya ketika mereka mulai ngobrol. Lama-lama si perempuan muda yang memang mendominasi obrolan mulai bertingkah. Dia menaikkan kaki dan hampir mengenai kaki saya. Saya mulai melirik tidak suka. Tapi si perempuan cuek. Mereka terus ngobrol ngalur-ngidul dengan tema tidak jauh2 dari topik majikan, gaji dan keluarga. Setelah itu si perempuan mengeluarkan botol parfum dari dalam tasnya. Srot...srot...seluruh badannya disemprot parfum. Yang jelas aromanya bukan dari Bvlgari atau Armani :) Tidak sampai disitu, 4 orang temannya jadi sasaran semprotan parfumnya. Kalau hanya disemprot bagian leher atau lengan, okelah. Tapi ini dari leher hingga perut jadi sasaran semprotan parfum.
Tidak lama terdengar suara sroooooot lagi. Saya menoleh, saya pikir si perempuan masih meneruskan aksinya. Akan tetapi dia sudah menghentikan aksi semprot menyemprotnya. Ah, darimana lagi suara srot yang menimbulkan aroma wangi buatan lainnya. Ternyata dari sebuah kotak yang tertempel pada dinding tidak jauh dari tempat saya duduk. Argh! Kotak yang tidak akan pernah saya suka karena menyemprotkan aroma harum buatan.
Sisa semprotan parfum si perempuan ditambah semprotan dari kotak ajaib *karena memang bisa distel waktu semprotannya* membuat saya tidak mau kalah. Terpaksa saya harus melakukan aksi yang sama. Srooot...aliran udara dari inhaler ventolin berhasil meredakan sesak napas akibat aroma buatan disudut ruangan F7 Bandara Soetta :)
Comments
kebayang ya serunya para TKW kalo udah ngumpul gitu.. :P
itu mbak hani beneran pake ventolin? kakakku tuh pengguna ventolin setia mbak, selalu siap siaga. :)
ingin parfumnya yang paling kuat tercium dimana-mana ^^