Antara Kediri dan Ponorogo
Melintasi jalan utama yang membelah Jawa Timur menjadi ritual ketika mengunjungi kakak yang bersekolah di Gontor Putri 5 dan abang yang bersekolah di Gontor Putra 1. Saya dan Abi selalu menikmati setiap momen perjalanan dan coba mengabadikannya. Enjoy!
Sejauh mata memandang, lahan-lahan pertanian dipenuhi tebu-tebu yang sedang berbunga. Saatnya panen tiba.
Ketika masuk wilayah Madiun, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi jalanan ramai seperti ada pasar malam. Ternyata sebuah pabrik gula sedang mengadakan ritual buka giling yaitu masa pabrik gula akan beroperasi. Sebuah ritual unik dengan pesta rakyatnya.
Karena masih banyak pabrik gula peninggalan jaman kolonial di wilayah Jawa Timur, saya jadi penasaran dengan ritual buka giling dan tutup giling sebuah pabrik gula. Ada yang tertarik untuk bereksplorasi bersama saya ;)
Layang-layang dengan warna mencolok menghiasi jalan-jalan selepas Caruban. Ternyata layang-layang ini dipasok dari wilayah Jawa Tengah. Tertarik dengan bentuk pari dan ikan, layangan yang tidak murah harganya ini jadi oleh-oleh untuk Idris :)
Kalau ada waktu cukup di Ponorogo, saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati sate ponorogo di Gang Sate. Gang kecil ini masih menyimpan suasana Jawa kental dengan rumah-rumah yang masih memamerkan bangunan serta furnitur Jawa tempo doeloe :)
Hmm...duduk dikursi berbahan besi sambil ngemil kerupuk dari toples kaleng serta mendengarkan tembang adalah momen dimana saya menikmati menjadi bagian dari kultur Jawa :)
Sejauh mata memandang, lahan-lahan pertanian dipenuhi tebu-tebu yang sedang berbunga. Saatnya panen tiba.
Ketika masuk wilayah Madiun, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi jalanan ramai seperti ada pasar malam. Ternyata sebuah pabrik gula sedang mengadakan ritual buka giling yaitu masa pabrik gula akan beroperasi. Sebuah ritual unik dengan pesta rakyatnya.
Karena masih banyak pabrik gula peninggalan jaman kolonial di wilayah Jawa Timur, saya jadi penasaran dengan ritual buka giling dan tutup giling sebuah pabrik gula. Ada yang tertarik untuk bereksplorasi bersama saya ;)
Layang-layang dengan warna mencolok menghiasi jalan-jalan selepas Caruban. Ternyata layang-layang ini dipasok dari wilayah Jawa Tengah. Tertarik dengan bentuk pari dan ikan, layangan yang tidak murah harganya ini jadi oleh-oleh untuk Idris :)
Kalau ada waktu cukup di Ponorogo, saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati sate ponorogo di Gang Sate. Gang kecil ini masih menyimpan suasana Jawa kental dengan rumah-rumah yang masih memamerkan bangunan serta furnitur Jawa tempo doeloe :)
Hmm...duduk dikursi berbahan besi sambil ngemil kerupuk dari toples kaleng serta mendengarkan tembang adalah momen dimana saya menikmati menjadi bagian dari kultur Jawa :)
Comments
memori buat aku, secara bertahun2 kerja menyusuri penjuru Jatim. ;)
Kalau boleh tahu, anaknya Pak Ruly kelas berapa? Anak saya kelas 4D