Caleg

Banyak caleg habis2an untuk membiayai kampanyenya. Caleg A menjual tanah warisannya, caleg B harus merelakan mobilnya ditarik dealer karena tidak sanggup membiayai cicilan, caleg C menggadaikan perhiasaanya, caleg D menjual rumahnya jauh dibawah harga pasar dan seterusnya...begitulah artikel yang berjudul Ongkosi Kampanye, Caleg Gadaikan Hartanya dihalaman depan Media Indonesia hari Minggu kemarin.

Saya jadi teringat kepada seorang teman yang juga jadi caleg. Sudah lama kami tidak bertemu. Ketika bertemu dengan teman lain yang dekat dengan teman saya yang caleg ini, saya tanyakan kabarnya. Dia nyesel, katanya. Ketika 25 juta melayang untuk membiayai kampanyenya, dia belum begitu menyesal. Tapi ketika angka itu merangkak naik hingga angka 50 juta, yang ada kata2 penyesalan yang keluar dari mulutnya. Ingin mundur katanya lebih jauh. Dan teman sayapun berseloroh, yaaah...nanggung amat...hahaha.

Yang jelas, saya sempat dibuat kesal oleh para caleg. Ketika dalam perjalanan menuju Ngawi beberapa waktu yang lalu, pak supir memutuskan untuk lewat jalan alternatif. Ketika sampai disebuah pertigaan, pak supir bingung antara belok kiri atau kanan karena arah penunjuk jalan tertutup oleh wajah2 caleg yang tersenyum manis. Hasilnya...kami nyasar. Dan kamipun tertawa terbahak2...waaah baru jadi calon aja, ulahnya sudah bikin sesat kami, gimana kalau sudah jadi anggota legislative beneran...hahaha

Comments

muntoha ihsan said…
peluang bagus buat para psikolog dan rumah sakit jiwa..
April 06, 2009 11:26 AM
A. Hermana said…
Ass.wr.wb
sayang sy melihat para caleg masih belum memiliki pola pikir seorang legislator, yang mampu memberikan solusi untuk sebuah permasalahan hingga pemecahannya jelas.
wassalam
April 06, 2009 8:51 PM
Nurani said…
anekdot lama:

1. kalau di negara maju, orang berusaha kaya dulu br jadi caleg. jd no prob dg biaya kampanye dll
2. kalau di negara berkembang, jadi caleg unt kemudian kaya.

caleg no 2 dan jg yg Hani sebut, perlu diwaspadai ketika kemudian ketika sudah menjadi caleg maka tujuannya adalah: mencari uang pengganti dr yg ia keluarkan unt kampanye + pengen kaya.

tp semoga, caleg 2009 nanti adalah orang2 yg amanah, yg menjadi caleg bukan krn uang atau kedudukan.

wallahuallam,


* Yg tetap semangat untuk nyontreng ( caleg amanah!)pada tgl 9
April 06, 2009 8:55 PM
SinceYen said…
hehe.. pertanyaan yg sama di kepala ini saat ngeliat ulah2 para caleg.

Arahnya?
April 06, 2009 10:38 PM
Anonymous said…
lebih setuju lagi kalo dirimu nyaleg mak, piye mak? kowe nyaleg dapil mana? ntar tak contreng dah wajahmu....maksute potomu...hehehe
April 08, 2009 9:43 AM
Fun said…
lebih lucu lage liatin aksi2 mereka di poster2... mank cocoknya jadi pelawak deh hehe :)
April 08, 2009 4:27 PM
Sulaiman said…
ya begitulah dunia politik. Kalau tujuan menjadi caleg hanya untuk mencari kekayaan, ketika gagal jadi caleg, karena ga ikhlas, akhirnya malah kecewa. Tapi kalo emang tujuannya mulia, biarpun mereka gagal, mereka akan menerimanya dengan dengan lapang dada.
April 13, 2009 5:18 PM
Linda said…
:)) hahahaha
kasian ya para caleg yg dah habis2an hartanya

ada 2 temen linda yg jadi caleg mbk, yg satu temen SD - SMP dia nyaleg utk jaksel. yg satu lagi temen kuliah yg nyaleg utk daerah pandeglang. tapi dua2nya blm cerita dah abis dana berapa :)
April 14, 2009 4:30 PM
jojo said…
musim caleg dah lewat kan bu... sekarang lagi musimnya menleggil (mantan caleg yang gila) hehehehe... kalo cuma mau jadi gila ngapain susah-2 jadi caleg ya....?

lagi ada di belahan bumi bagian mana nih bu? mudah-2an setelah pemilu selesai bu han ga tersesat lagi.... :-)
April 18, 2009 7:43 PM
Post a Comment

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Saya bukanlah termasuk orang yang gemar pijat. Tidak seperti ibu mertua atau tetangga2 saya yang secara rutin memanggil tukang pijat langganannya. Pijat buat saya hanya sebatas iseng alias kalau badan lagi pegal2 itupun tidak setiap pegal2 saya memanggil tukang pijat. Biasanya ketika ke rumah ibu mertua dan ada tukang pijat langganannya, saya ditawarin untuk dipijat juga. Atau kalau lagi habis denger cerita dari tetangga yang habis dipijat oleh tukang pijat langganannya, sayapun ingin dipijat juga. Tetangga2 saya punya langganan tukang pijat dari kampung tetangga. Bisa dikatakan tukang pijat ini langganan satu kompleks. Sayapun beberapa kali dipijat olehnya. Itupun tidak selalu saya yang memanggil, kadang2 si tukang pijat datang sendiri dan menawarkan diri. Mungkin tips saya gede kali ya makanya si tukang pijat demen ke rumah saya...hahaha. Lha khan tidak enak mau ditolak. Selama dipijat biasanya si tukang pijat ini suka bercerita. Cerita gossip dari A sampai Z lengkap diceritakan sel
Read more

Gado-gado

Image
Ah...saya lagi tidak kangen gado-gado kok. Hanya mewakilkan keanekaragaman postingan saya saja... Sudah lama saya tidak ngeblog dalam arti kata menghasilkan tulisan diblog saya sendiri. Sepertinya lebih dari 3 bulan ini saya jadi penikmat tulisan blognya si anu, si itu dan si si yang lainnya. Nikmat? Oh, tentu saja... Sampai akhirnya... Ketika saya sempatkan diri untuk main kerumah teman yang juga blogger . Sudah lama ingin main kerumahnya, hanya karena banyaknya buku2 yang harus dibaca, membuat saya jadi penghuni setia perpustakaan kampus. Si Mas...aneh nggak sih manggil si Mas yang orang Manado asli dengan panggilan orang Jawa...menurut saya dan istrinya si Mas tidak anehlah... lha wong , istrinya orang Solo asli, jadi wajar tho ...hehehe. Dia menanyakan kenapa sudah lama saya tidak pernah posting lagi...dan sepertinya saya sudah hafal diluar kepala saya jawaban kenapa saya tidak pernah posting saking banyaknya teman yang menanyakan hal yang sama. Sibuk? Sudah pasti. Lantas terce
Read more

Kebiasaan baru

Abi punya kebiasaan baru. Membuat muffin . Padahal kalau sedang diskusi tentang resep masakan, tidak hanya muffin yang jadi topiknya. Tapi ujung2nya yang dibuat adalah muffin. Dan anak2 sayapun berkomentar. "Muffin lagi...muffin lagi" atau... "Abi kenapa sih buat muffin lagi...kita sampai capek nih buat ngabisinnya" Tapi itu tidak menyurutkan semangat si Abi untuk tetap buat muffin "Oooh...muffin" Selain abi, saya punya kebiasaan baru juga. Mengkonsumsi folic acid setiap pagi. Literatur saya jadi tambah banyak dengan buku2 atau majalah yang terakhir saya baca 4 tahun yang lalu. Kemudian membuat janji dengan midwive setiap bulannya. "Sebenarnya saya tidak punya rencana...tapi Allah sudah berencana rupanya" dan kalau sudah begitu...nikmati saja ;)
Read more