Parfum

honey, mo dibeliin parfum nggak? di batam banyak, murah nih dan asli lho ;)

Sebuah pesan singkat masuk ke HP saya, dari Abi. Hmm...parfum. Kemudian saya balas kalau saya perlu waktu untuk berpikir, maklumlah...pengetahuan saya tentang parfum minim banget.

Orangtua saya yang berprofesi sebagai guru (sekarang sudah pensiun sih) hanya perlu satu merk untuk urusan parfum...sebenarnya bukan parfum sih, tapi cologne, 4711 Eau de Cologne. Kalau Bapak yang juga adalah pembina pramuka, cologne ini berguna sekali untuk memulihkan kesadaran anak2 binaannya yang semaput. Saya masih ingat, kalau diajak kegerai parfum, cuma itu yang dibeli, padahal jejeran botol parfum yang lain sangat menarik untuk saya.

Kemudian, ibu yang guru TK, sering mendapat oleh2 dari orangtua murid2nya. Kebetulan ada beberapa orangtua murid2nya yang menduduki level manager, sehingga bisa sekedar shopping ke Singapura atau liburan ke Eropa. Nah, oleh2 untuk ibu saya adalah parfum. Channel nomer 5 dan Anais Anais menambah referensi saya tentang parfum.

Menginjak remaja, referensi saya tentang wangi2an bertambah berkat beberapa teman yang sangat memperhatikan penampilan mereka. Mereka asyik bercerita tentang deodorant, eau de toilette, eau de parfum, bla bla bla.. Nama2 seperti Avon, Chanel, Ralph Lauren, Lancome cukup akrab dengan mereka. Tapi karena kegiatan ekstra saya diluar sekolah adalah judo, basket, softball, diving dan sailing dengan perahu katamaran, saya hanya akrab dengan Coppertone, sebuah merk sunblock. Jika ada party, saya cukup numpang parfum dari teman2 saya yang punya banyak koleksi, toh frekuensi party saya jarang sekali.

Ketika mulai kuliah, saya membaca profil Anita Roddick, pendiri The Body Shop. Saya tertarik dengan konsep 3R-nya, Re-fill, Re-use dan Re-cycle. Semenjak itu saya memakai produknya. Karena di Ambon tidak ada outlet The Body Shop, saya bela2in deh minta tolong teman saya yang kuliah di Bali untuk refill body lotion atau shampoo. Tapi semenjak krisis moneter tahun 1997, saya mulai mengurangi penggunaan produk ini...huaaa tidak tahan dengan harganya yang 3 kali lipat.

Ketika menikah, seorang teman baik Abi memberi kami hadiah satu bingkisan berisi parfum produk Aramis, Abi dapat Aramis dengan wewangian bumbu, sandalwood, kulit dan cengkeh dan saya dapat Havana...wewangian bunga. Selama menikahpun, kami setia dengan Aramis sampai Abi menawarkan untuk membelikan saya parfum yang lain.

Setelah membongkar Majalah Femina karena saya ingat majalah ini pernah membahas tentang parfum termasuk mencari referensi di internet. Karena saya menyukai wewangian buah seperti aprikot, nanas dan sitrus kemudian wewangian kayu, bumbu serta vanili, maka saya mencari parfum berbahan itu. Ternyata pilihannya banyak sekali. Karena penasaran dengan sensasi wewangian yang ditawarkan akhirnya saya mengirim sms ke Abi...

bi, tolong beliin Lolita Lempicka, Donna Karan Black Cashmere, Davidoff Coolwater, Bijan for Woman Calvin Klein Euphoria ama Green Tea Scent-nya Elizabeth Arden ya

Tahu nggak komentarnya Abi...

sayang, referensimu tentang parfum terlalu banyak :(

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru