Sebuah pilihan


Majestic Posted by Hello

Waktu saya kuliah, mahasiswa Ilmu Kelautan di 6 universitas negeri di Indonesia memiliki kesempatan untuk berlayar dan menimba pengalaman di Baruna Jaya II, sebuah kapal penelitian oseanografi milik Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Sayang, pas angkatan saya kesempatan untuk naik Baruna Jaya tidak ada tapi saya cukup senang mendengarkan kakak2 tingkat saya bercerita pengalaman mereka selama di Baruna Jaya, berlayar hingga ke Selat Kalimantan, mengaplikasikan ilmu tentang segala gejala fisik laut serta bertemu dan bertukar pikiran dengan mahasiswa kelautan lain...adalah sebuah pengalaman yang berharga.

Keinginan saya untuk bisa berlayar dengan kapal penelitian tidak pernah pupus. Saya melirik kapal penelitian LIPI, Raden Suryaatmadja yang rajin keliling perairan Maluku untuk melakukan penelitian. Ketika si kapal berencana melakukan pelayaran ke Kepulauan Lucipara, sebuah gugus kepulauan di sebelah barat Laut Banda yang merupakan surga bagi penyu hijau dan sisik untuk bertelur, saya ingin sekali bisa bergabung. Sayang, jadwal kuliah dan praktek lapangan tidak memungkinkan saya untuk ikut serta. Mendengarkan pengalaman beberapa teman yang ikut berlayar ke Kepulauan Lucipara, ...cukup membuat saya iri.

Selain kapal untuk penelitian, saya juga tertarik dengan kapal untuk diving cruise. Semuanya berawal dari cerita Jan dan Sonja, sahabat saya, yang melakukan diving cruise di Perairan Maluku dan Papua dengan Cehili. Dengan menggunakan kapal, kegiatan menyelam lebih leluasa karena bisa menjangkau pulau2 cukup banyak termasuk pulau2 kecil yang terkadang belum bernama. Tidak hanyak Cehili yang dijajaki oleh Jan dan Sonja, Kararu dan Sea Safaripun jadi langganan mereka untuk cruise ke Flores. Tapi untuk bisa ikut trip 4 hari dengan kapal jenis ini, paling tidak saya harus menghabiskan minim USD 400, sebuah jumlah yang fantastis buat saya.

Pengalaman Abi diajak untuk melakukan penelitian fish stock assesment dengan menggunakan phinisi bernama Rima di Taman Nasional Laut Wakatobi, membuat saya hanya bisa berkomentar...duuuh, kapan bisa ikutan. Cerita tentang Rima, bisa dilihat disini.

Ketika sebuah tawaran datang untuk bergabung dengan sebuah classic american schooner bernama Majestic untuk berlayar keliling perairan NTB selama 10 hari...wow! can't imagine!. Apalagi bisa ajak anak2 ikut trip karena mereka libur. Berlayar dengan ditemani lumba2 dan paus di bagian selatan pulau Lombok, menyusuri selatan pulau Sumbawa terus ke utara, ke Teluk Bima di Kabupaten Bima, menyelam di Pulau Sangiang yang merupakan pulau dengan gunung api serta Pulau Moyo yang pernah disinggahi Lady Di dan Sarah Ferguson kalo tidak salah, yang pernah menginap di Amanwana di Pulau Moyo...wow! akan menjadi pengalaman yang luar biasa buat saya dan anak2.

Tapi ternyata, trip diundur hingga tanggal 15, yang berarti tidak bisa ajak anak2 karena mereka sudah masuk sekolah. Wah...meninggalkan anak2 selama 10 hari tidak dapat pula saya bayangkan. Walaupun ada nenek, pakde serta budenya yang siap menjaga tapi itu tidak cukup bagi saya. Ah! Saya harus memilih...

Dan saya memilih untuk menunggu cerita Abi pulang dari tripnya dengan Majestic 10 hari lagi. Memilih untuk melepaskan kesempatan untuk berlayar dengan Majestic yang memiliki sewa USD 600 sehari ini untuk tetap berada diantara anak2 saya...menemani dan melindungi mereka adalah sebuah karunia yang tidak dapat diukur dengan mata uang apapun.

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru