Penpal

Pertama kali saya punya penpal alias sahabat pena ketika kelas 6 SD. Kebetulan saya ditawarin kakaknya teman. Saya sih nggak nolak, asyik juga punya teman baru. Karena dia orang Jerman, jadi bahasa pengantarnya bahasa Inggris. Wah, sekalian belajar bahasa Inggris trus bisa nambah koleksi perangko saya khan.

Karena tahu manfaat punya sahabat pena, akhirnya saya mulai senang mencari sahabat pena. Tapi saya rada memilih, maunya orang asing...yaa maksudnya biar bahasa Inggris saya makin bagus gitu...hehehe. Kemudian saya jadi member suatu organisasi korespondensi di Finlandia, waduh tapi saya lupa namanya, yang menawarkan sahabat pena sesuai kriteria. Jadi bisa memilih mau dari negara mana, jenis kelaminnya apa, kisaran umur berapa, kegemarannya apa...dsb. Lucunya, niatnya punya sahabat pena khan biar bahasa Inggris saya makin jago, tapi yang saya pilih sahabat pena yang bahasa Inggris bukan official languagenya, kaya' Jerman, Belgia, Jepang dan Mesir. Sayapun dapat sahabat pena juga dari negara2 yang tidak berbahasa resmi Inggris, seperti Belanda, Swiss dan Perancis.

Banyak hal2 yang menarik dengan punya sahabat pena. Saya jadi tahu negara lain, kebiasaan2 mereka dan sebagainya. Waktu itu ada yang mengirimkan surat dengan menggunakan tinta warna merah, yaa saya jelasin dong, kalau di Indonesia orang nulis pakai tinta warna merah itu artinya lagi marah...ealah, setelah itu saya tidak pernah mendapatkan balasannya, betul2 marah kali dianya...hehehe. Terus yang dari Jepang, hobi banget kirim foto. Sampai2 album foto saya setengahnya penuh dengan foto dia. Yang dari Mesir lain lagi (cowok nih), karena kebetulan satu umur terus masuk high schoolnya waktunya sama, masuk kuliahnya juga waktunya bareng...buntut2nya menyatakan cintanya...hihihi. Saya bilang aja sudah punya pacar maksudnya menolak dengan halus, tapi dasar dianya yang lagi kasmaran masih juga dia kirim2 surat berbau romantis. Yaa sudah, saya tidak pernah bales surat2nya lagi.

Dari sekian banyak sahabat pena yang pernah saya punya, ada satu yang sampai sekarang masih tetap keep in touch dengan saya. Namanya Alexandra dan dia orang Jerman. Sudah 14 tahun kita menjadi sahabat. Tapi sekarang dia bukan penpal saya lagi (lho?!) lha...sekarang khan ada email, namanya bukan penpal lagi dong, tapi epal alias email pal.

Comments

Popular posts from this blog

Tukang pijat

Gado-gado

Kebiasaan baru